Baca Juga: Adakan Konser, Ifan Seventeen Mengaku Ditonton Puluhan Ribu Makhluk Halus Menonton Aksi Bandnya
Di Universitas Andes Hospital di kota pegunungan Medida lain lagi. Tidak ada cukup air untuk mencuci darah dari meja operasi.
Sehingga dokter yang bersiap untuk operasi hanya membersihkan tangan mereka dengan botol air seltzer.
Tidak heran, angka kematian meningkat setiap bulannya.
“Angka kematian di antara bayi di bawah satu bulan meningkat lebih dari seratus kali di rumah sakit umum yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan,” kata Dr. Christian Pino, seorang ahli bedah.
Sementara tingkat kematian di kalangan ibu baru meningkat hampir lima kali.
“Orang yang datang ke rumah sakit berharap sehat, tapi mereka malah meninggal,” terang Dr. Leandro Perez dari Rumah Sakit Luis Razetti.
Baca Juga: Adakan Konser, Ifan Seventeen Mengaku Ditonton Puluhan Ribu Makhluk Halus Menonton Aksi Bandnya
Baca Juga: Bocah 8 Tahun Dibully Hingga Dibakar Teman Sekolah, Pelaku Tertawa Sambil Melarikan Diri
Contoh lain, hanya dua dari sembilan ruang operasi yang berfungsi di Rumah Sakit Anak J. M. de los Rios.
“Ada orang yang sekarat karena kekurangan obat-obatan, anak-anak yang kekurangan gizi, dan orang sekarat tapi tidak petugas medis,” kata Dr. Tamilia Battaglini, seorang ahli bedah.
Hasil pantuan tim iDEAonline, kamar-kamar di rumah sakit tersebut tidak memiliki ranjang yang cukup. Tidak memiliki tabung oksigen yang memadai dan kamar yang bersih.