"Kami masih minjam-minjam untuk memipil jagung dari Palipi," terangnya.
Mesin pertanian yang mereka gunakana adalah peralatan pinjam sewa milik perorangan.
"Kalau yang kami pinjam itu mesinnya kecil dan harus berhenti-kecil itu enggak bisa panjang 'mangalong'," timpal Halomoan Situmorang, Ketua Kelompok Tani Martabe yang mewadahi Resmin.
Disinggung soal perbandingan produksi yang dihasilkan memipil jagung memakai Alsintan jatah Pemerintah seperti kelompokntani sebelah, tentu berbeda dengan mereka.
Kalau perbandingannya, mesin dari Alsintan pemerintah milii tetangga berbanding 1 dibanding 4.
"Artinya, kalau mesin pemipil dari perintah seperti kelompok tani sebelah bisa menghasilkan 1 ton jagung. Sementara mesin yang kami pinjam ini hanya bisa 400 Kg saja, tentu jauh perbedaanya," ujarnya.
Kelompok Tani Martabe hingga saat ini masih fokus membayar hutang modal.
Apalagi, lahan yang mereka olah untuk perkebunan jagung itu termasuk lahan yang sulit dibuka dan membutuhkan ongkos lebih banyak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten tengah berupaya mengajukan permohonan Alsintan ke Pemerintah Pusat.
Baca Juga: Berfoto dengan Para Penggemarnya di TPS, BTP Ungkapkan Keinginannya Jadi Petani di Hokkaido
"Terkait itu, tahun ini kita sedang mengajukan permohonan kepada kementrian pertanian, mudah-mudahan ini segera bisa didistribusikan. Baik itu mesin pemipil jagung, hingga embung," tuturnya