Setidaknya 500 orang juga mengalami cedera setelah serangkaian serangan bom terhadap hotel dan gereja.
Polisi Sri Lanka saat ini sedang menyelidiki apakah peringatan serangan sebelumnya diabaikan atau tidak.
Pada hari Senin (22/4/2019), ada laporan menyatakan bahwa ledakan lain juga terjadi di Kolombo.
Bom ini diledakkan dengan 87 detonator ditemukan di stasiun bus utama di Pettah, dekat timur ibukota.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kelompok Muslim ekstrem setempat diyakini berada di belakang mereka.
Baca Juga : Viral! Ini Cara Ekstrem Pekerja Listrik Tidur Siang di Ketinggian 50 M
Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne mengatakan dia percaya kelompok Islam Nasional Towheed Jamath (NTJ) bertanggung jawab.
Sementara, Paus Fransiskus menyerukan kecaman dengan mengatakan, "tidak pernah dibenarkan tindakan teroris karena tidak manusiawi".
Sementara, dikutip dari ABC.net.au, intelijen asing Sri Lanka telah memperingatkan bom bunuh diri 10 hari sebelum serangan
Tidak jelas apakah Presiden Sri Lanka menerima, atau bertindak atas peringatan itu.
Baca Juga : Viral Balita 2 Tahun Jago Pakai Sumpit, Ternyata Ada Kisah Haru Dibaliknya