Follow Us

Patroli di Gunung Bromo Diperketat, Beginilah Suasana Penjagaannya

Alfa - Minggu, 24 Maret 2019 | 18:45
Gunung Bromo meletus 28 kali dan terjadi hujan abu pada Selasa (19/3/2019). Warga dan wisatawan disarankan pakai masker dan kacamata.
KOMPAS.com/A. FAISOL

Gunung Bromo meletus 28 kali dan terjadi hujan abu pada Selasa (19/3/2019). Warga dan wisatawan disarankan pakai masker dan kacamata.

Selain mendirikan posko siaga, personel TNI-Polri dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, juga meningkatkan patroli di lautan pasir.

Intensitas patroli yang ditingkatkan ini dilakukan untuk mengantisipasi warga suku tengger, maupun wisatawan, memasuki zona bahaya erupsi Gunung Bromo yang berada pada radius satu kilometer dari puncak kawah.

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia.

Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Baca Juga : Syahrini Mengaku Tak Lakukan Oplas, Paranormal Ini Malah Sebut Ada Kecantikan Tak Alami di Wajah Istri Reino Barack

Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur.

Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat).

Baca Juga : Sambil Ditemanin Asisten Pribadi, Hotman Paris Lakukan Investigasi di Balik Jet Pribadi Mewah yang Kerap Digunakan Syahrini

Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Editor : Wiken

Latest