WIKEN.ID -Bulan Ramadhan 2022 yang ditunggu-tunggu umat Muslim di penjuruh dunia telah tiba.
Meski tengah berpuasa, kebugaran tubuh tetap harus terjaga. Apalagi kita tengah berada di pandemi global Covid-19, di mana kesehatan dan imunitas tubuh sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, di tengah pandemi dan bulan Ramadhan, olahraga merupakan aktivitas yang tidak boleh terlewatkan.
Salah satu olahraga yang kini dijalani banyak orang adalah berlari.
Namun tak sedikit masyarakat yang cenderung berolahraga saat ngabuburit, sambil menunggu adzan maghrib dan waktu berbuka puasa.
Padahal, olahraga di waktu tersebut bukanlah pilihan yang tepat.
Dilansir dari Kompas.com, hal itu dikatakan oleh okter sekaligus ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen MHum.
"Ferrari gak bisa lari sebelum isi bensin. Kebayang nggak, masih defisit kalori, dihajar keluarin kalori? (dengan olahraga sore hari)," kata Tan.
Ungkapan yang diucapkan oleh Tan tersebut dimaksudkan bahwa pada kondisi berpuasa dan menjelang sore hari, tidak sedikit orang yang merasakan tubuh lemas.
Dengan kondisi tubuh lemas itu, tidak ada jenis olahraga yang benar-benar bermanfaat.
Sebab, pola makan setelah berolahraga di sore hari kemudian melahap banyak makanan tanpa perhitungan saat berbukapuasa justru bukanlah pilihan yang tepat.
"Paling (olahraga) yang dikeluarkan tubuh misal ya, 100 kkal. Habis itu berbuka kan? Makan hajar-hajaran (sebanyak mungkin), laper kan, minum manis-manis masuk deh 400 kkal sekaligus. Kira-kira ini orang jadi langsing abis puasa, atau makin gembul?" ujar dia.
Oleh sebab itu, Tan memberikan saran bagi Anda yang tetap ingin melakukan gerakan ringan ataupun berolahraga pada waktu yang tepat.
Saran dari Tan, lakukanlah olahraga sehabis berbuka puasa atau setelah makan malam.
Tetapi, upayakan istirahat sebentar setelah makan tersebut.
Biarkan makanannya tercerna dahulu dengan baik di dalam perut, setidaknya sekitar 30-40 menit.
Jenis olahraga yang bisa Anda coba lakukan yaitu sepeda statis, berlari di treadmill, ataupun cross training. (*)