Perubahan Iklim Ancam Populasi Penguin, 80 Tahun Hewan itu akan Lenyap

Rabu, 27 November 2019 | 09:50
Stephanie Jenouvrier, Woods Hole

Perubahan Iklim Ancam Populasi Penguin, 80 Tahun Hewan itu akan Lenyap

WIKEN.ID -Dalam sebuah studi baru terdapat peringatan yang cukup mengejutkan.

Studi tersebut mengatakan, penguin kaisar dapat hilang oleh perubahan iklim dalam 80 tahun.

Nasib beberapa makhluk paling mencolok dan karismatik di Bumi itu sebagian besar terkait dengan nasib kutub es yang mereka gunakan sebagai tempat untuk berkembang biak.

Baca Juga: Demi Melihat Orang yang Pernah Menyelamatkannya Saat Sekarat, Penguin Ini Lakukan Perjalanan Lebih dari 8000 Kilometer Setiap Tahunnya

Penguin kaisar cenderung membangun koloni mereka di atas es dengan kondisi yang sangat spesifik.

Itu dikunci di garis pantai benua Antartika, tetapi cukup dekat untuk dengan air laut bagi hewan-hewan itu untuk mengakses makanan bagi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.

Baca Juga: Bersarang di Kedai Sushi, Ini Video Sepasang Penguin yang 'Dirazia' oleh Polisi

Namun, saat iklim memanas, es laut itu akan berangsur-angsur hilang.

Merampas penguin itu dari habitatnya, sumber makanan dan kemampuan untuk berkembang biak.

Penulis utama studi itu, Doctor Stephanie Jenouvrier yang juga seorang ahli ekologi burung laut di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), mengatakan, jika iklim global terus memanas pada tingkat saat ini, penguin kaisar di Antartika mengalami penurunan 86 persen pada tahun 2100.

"Pada titik itu, sangat tidak mungkin bagi mereka untuk bangkit kembali," ucapnya.

Baca Juga: Baik Banget, Pria 110 Tahun Asal Australia Ini Buat Sweater untuk Para Penguin

Para ilmuwan melakukan penelitian dengan menggabungkan dua model komputer yang ada.

Yang pertama, model iklim global yang dibuat oleh Pusat Penelitian Atmosfer Nasional (NCAR).

Penelitian itu menawarkan proyeksi di mana dan kapan es laut akan terbentuk di bawah skenario iklim yang berbeda.

Baca Juga: Hewan Mirip Anjing dan Rubah Ditemukan oleh Seorang Wanita, Ternyata Hewan itu Dilindungi dan Terancam Punah,

Model yang lain, menghitung populasi penguin itu sendiri.

Menghitung bagaimana koloni dapat bereaksi terhadap perubahan di habitat es itu.

Dr Jenouvrier mengatakan, dirinya telah mengembangkan model penguin itu selama 10 tahun.

"Ini dapat memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang bagaimana es laut mempengaruhi siklus hidup penguin kaisar, reproduksi mereka, dan kematian mereka," ucapnya.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Penyelundupan Hewan Dilindungi dan Akan punah di Bali, Dibawa Dengan Truk

Ketika kita memasukkan hasil model NCAR ke dalamnya, kita dapat mulai melihat bagaimana perbedaan target suhu global dapat mempengaruhi populasi penguin kaisar secara keseluruhan.

Para peneliti menjalankan model pada tiga skenario berbeda.

Pertama, masa depan di mana suhu global hanya meningkat 1,5 derajat Celcius, tujuan yang ditetapkan oleh kesepakatan iklim Paris.

Baca Juga: Ekspedisi Pribadi Ungkap Hal Miris, Hewan Bermulut Gergaji Sudah Tak Terlihat Lagi, Masuk Dalam Daftar Hewan yang Akan Punah

Kedua, dimana suhu meningkat dua derajat dan pada akhirnya, tidak ada tindakan yang diambil untuk mengurangi perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu lima hingga enam derajat.

Di bawah skenario pertama, penelitian menemukan bahwa hanya lima persen es laut akan hilang pada tahun 2100 dan menyebabkan penurunan 19 persen dalam jumlah koloni penguin.

Baca Juga: Pro Kontra Perdagangan Gading Gajah, Upaya Konservasi Terhadap Kepunahan Hatitat

Namun, jika planet ini memanas dua derajat, jumlah itu akan meningkat secara dramatis.

Hilangnya es laut hampir tiga kali lipat dan lebih dari sepertiga koloni penguin kaisar yang ada menghilang.

"Di bawah skenario itu, penguin secara efektif akan berbaris menuju kepunahan selama abad berikutnya." ucapnya.

Studi ini, bagian dari kolaborasi ilmiah internasional, diterbitkan dalam jurnal Global Change Biology. (*)

Baca Juga: Hampir Punah Karena Perkebunan Kelapa Sawit, Primata Ini Berhasil Lahirkan Bayi yang Jadi Harapan Baru

(Mega Khaerani)

Editor : Alfa