Ternyata Ini Penyebab Sakit Kepala Setelah Berlari, Sehingga Manfaat Lari Pagi Jadi Tak Maksimal

Minggu, 02 Oktober 2022 | 19:30
Freepik/Derich_Anrey

Manfaat lari pagi salah satunya yaitu dapat menyehatkan jantung

WIKEN.ID - Manfaat lari pagi dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar dan segar.

Selain itu, lari pagi juga bagus untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Namun, ada beberapa orang yang merasakan sakit kepala setelah berlari. Apakah kamu salah satunya?

Melansir dari Kompas.com, Dokter kedokteran olahraga di Northwestern Medicine Central DuPage Hospital, Steven E. Mayer, M.D. menjelaskan, sakit kepala setelah olahraga adalah sakit kepala yang dipicu oleh semua jenis aktivitas fisik.

"Sakit kepala ini lebih sering terjadi pada seseorang yang melakukan aktivitas fisik berat dibandingkan aktivitas ringan, dan berlari tentunya dianggap sebagai salah satu jenis aktivitas yang lebih berat," katanya, seperti dilansir Runner's World yang dikutip oleh Kompas.com.

Saat usai berolahraga lalu merasakan sakit kepala, bisa saja terjadi karena aktivitas olahraganya atau dipicu oleh faktor lain, misalnya melihat layar, menggemeretakkan gigi, atau penyakit yang lebih serius, seperti peradangan, infeksi atau cedera.

"Penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala ini muncul dengan lebih banyak rasa seperti berdenyut daripada rasa sakit tajam yang menyakitkan,” kata ahli fisiologi olahraga dan direktur penelitian klinis di NYIT College of Osteopathic Medicine, Joanne Donoghue, Ph.D.

Walaupun begitu, saat sakit kepala tentu membuat aktivitas kita menjadi terhenti karena tidak nyaman.

Biasanya saat sakit kepala, kita akan merasakan sensasi berdenyut dan efek samping seperti mual, muntah, penglihatan ganda, dan leher kaku.

Nah, di bawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa kemungkinan penyebab sakit kepala setelah berlari, melansir dari Kompas.com.

Penyebab sakit kepala setelah berlari1. Perubahan aliran darah

Sakit kepala yang disebabkan oleh olahraga dapat disebabkan adanya perubahan aliran darah.

Biasanya, ketika berolahraga cukup berat darah terpompa dengan keras dan kita bisa merasakan itu.

"Saat kita berolahraga, tubuh merespons dengan vasokonstriksi aliran darah ke bagian tubuh tertentu dan vasodilatasi aliran darah ke bagian lain yang paling membutuhkannya," kata Donoghue.

Dalam bahasa awam, itu berarti ada bagian tubuh kita mendapatkan lebih banyak darah daripada bagian tubuh lain.

"Sebagian besar darah didistribusikan kembali ke otot yang bekerja, meskipun mungkin ada peningkatan aliran darah otak hingga 25 persen juga," tambahnya.

Tetapi para ilmuwan belum yakin pasti tentang hubungan sebab dan akibat ini.

2. Dehidrasi

Salah satu penyebab pasti sakit kepala setelah olahraga adalah dehidrasi.

Saat kita mengalami dehidrasi, volume darah akan menurun, yang pada dasarnya menurunkan jumlah darah yang mengalir melalui otak.

Pada akhirnya, kondisi itu dapat membatasi berapa banyak oksigen yang dikirim ke otak.

"Otak sebenarnya bisa menyusut sedikit karena kehilangan volume itu, dan diperkirakan masalah inilah yang berpotensi menyebabkan sakit kepala," kata Mayer.

Jadi, ketika kamu pergi berolahraga, apakah lari, bersepeda atau menuju pusat kebugaran, pastikan menjaga asupan cairan dengan baik dan jangan biarkan tubuh sampai dehidrasi.

Mengecek warna urin sebelum berolahraga bisa cukup membantu untuk mengatur asupan cairan selama berolahraga.

3. Ketidakseimbangan elektrolit

Hidrasi sejalan dengan tingkat elektrolit tubuh kita.

Sebagian besar pelari menyadari peran penting elektrolit dalam performa mereka dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan sakit kepala selama dan setelah berlari.

"Penyebab paling umum adalah hiponatremia, atau natrium rendah. Ini biasanya terjadi setelah menelan terlalu banyak air karena pelari meminum cairan selama latihan mereka, yang dapat menyebabkan pembengkakan di otak dan dapat menyebabkan sakit kepala (dan terkadang bisa menjadi masalah yang lebih serius seperti kejang atau bahkan koma)," ungkap Mayer.

Untungnya, sangat mudah untuk menghindari ketidakseimbangan elektrolit sebelum berolahraga dengan intensitas tinggi.

Jika kamu berlari lebih dari satu jam, konsumsilah elektrolit satu jam sebelumnya dan kemudian setiap 15 hingga 20 menit saat berlari dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

"Elektrolit dapat dikonsumsi melalui gel cair, kapsul, atau cairan yang mengandung elektrolit," kata Donoghue.

4. Kekurangan glukosa

Sakit kepala juga terkait dengan kadar gula darah karena glukosa atau gula darah adalah salah satu sumber energi utama tubuh.

Kekurangan glukosa dapat memicu sakit kepala.

Insulin mengontrol kadar gula darah tubuh, dan kadar insulin yang rendah dapat menyebabkan perubahan pada katekolamin, hormon seperti dopamin, epinefrin (adrenalin), dan norepinefrin, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang dapat memengaruhi cara otak berperilaku.

Dengan kata lain, dengan lebih sedikit gula darah, lebih sedikit pula bahan bakar untuk otak.

Usahakan mengonsumsi camilan bergizi seimbang 30 menit sebelum olahraga untuk menghindari penurunan insulin dan mengonsumsi karbohidrat pada hari-hari sebelum mengikuti perlombaan marathon untuk mencegah kekurangan glukosa.

"Bagi pelari, kita harus selalu memiliki rencana nutrisi untuk lari. Ada banyak produk yang dijual bebas yang mengandung gula dan mudah dibawa pelari," kata Mayer.

(*)

Baca Juga: Banyak Manfaat Lari Pagi, Begini Tekni Pernapasan yang Tepat Saat Olahraga Berlari, Gimana?

Baca Juga: Minggu Ini Waktunya Nikmati Manfaat Lari Pagi, 5 Persiapan Wajib Ini Nyaris Terlupakan

Baca Juga: Padahal Bikin Badan Sehat, Siapa Sangka Terlalu Sering Bersepeda Bisa Mengganggu Kehidupan Seks Wanita, Kok Bisa?

Editor : Hafidh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya