Jangan Diabaikan Bagi Para Pelari! Inilah 5 Hal yang Harus Dihindari Sebelum Berlari

Minggu, 10 Juli 2022 | 11:06
noDokter

Sebelum memulai berlari, perhatikan hal-hal yang harus dihindari

WIKEN.ID - Bagi kamu yang ingin olahraga murah namun dapat membakar kalori banyak, berlari adalah jawabannya.

Perlu diingat, untuk olahraga lari ternyata tak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Jadi kamu perlu persiapan khusus sebelum memulainya.

Mengutip dari Kompas.com, Susan Paul seorang pelatih lari dari Amerika Serikat mengatakan bahwa berlari memerlukan persiapan tubuh yang optimal.

"Pemanasan yang tepat juga menjadi kunci kesuksesan seorang pelari," ujar Susan.

Lalu, bagaimana cara kita dapat berlari secara optimal ?

Ketahui 5 hal yang harus kamu hindari sebelum melakukan olahraga lari, di bawah ini :

1. Peregangan statis

Banyak dari kita diajari soal pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga.

Namun ternyata banyak teori tersebut sekarang sudah usang.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa peregangan statis (menahan posisi tertentu dalam jangka waktu tertentu) ternyata bukan cara terbaik untuk mempersiapkan otot sebelum berlari.

Peregangan statis justru membuat tubuh lebih lambat untuk mempersiapkan diri.

Melakukan peregangan statis selama 30-60 detik juga dapat memperpanjang otot dan mempengaruhi sinyal antara otot dan otak.

Hal ini memicu reflek perlindungan otot.

Reflek inilah yang menurunkan kekuatan otot dan membuatnya sulit meregang secara alami.

Solusinya, anda bisa melakukan peregangan dinamis (Melakukan berbagai gerakan dalam waktu singkat).

Gerakan dinamis ini mampu memicu pergerakan otot yang mensimulasikan gerakan seperti saat sedang berjalan.

2. Lupa ke toilet

Hal yang paling menjengkelkan saat berlari adalah rasa ingin buang air.

Oleh karenanya pastikan kamu mengosongkan perut sebelum lari.

Hindari minuman berkafein atau minuman yang membuat kamu ingin pipis terus menerus.

Selain itu perhatikan asupan air dan makanan.

Kita sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu banyak agar tidak menimbulkan masalah perut saat berlari.

Bagi mereka yang memang sering ke toilet, rencanakanlah rute yang memungkinkan kamu mampir ke toilet umum atau tempat di mana kamu bisa buang air.

3. Makan terlalu banyak

Ini mungkin nasehat yang sudah sering didengar. namun ada baiknya diingatkan berulang-ulang.

Seorang pelari memang membutuhkan karbohidrat untuk memberi tenaga. Tak heran bila banyak yang melakukan carbo loading (makan karbohidrat) sebelum lari.

Namun mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak tentu bukan tindakan yang tepat.

Hindari makan dalam porsi besar sebelum berlari.

Banyaknya makanan dalam perut saat berlari membuat perut terasa tidak nyaman.

Saat berlari, proses pencernaan berjalan lamban dan aliran darah ke dalam sistem gastro-intestinal (GI) dialihkan ke otot untuk berolahraga.

Akibatnya makanan tidak dapat dicerna dengan normal dan akan menimbulkan efek samping seperti kram.

Bila kamu berlari di pagi hari dalam jarak pendek, mungkin kamu tidak perlu makan apapun sebelumnya.

Berlari satu jam dengan perut kosong tidak akan jadi masalah.

Namun bila kamu lari di siang atau sore hari, maka asupan makanan perlu diperhitungkan.

Berilah jeda minimal satu atau dua jam antara makan dan lari.

Biarkan perut mencerna makanan dahulu.

Cara lain adalah dengan makan dalam porsi kecil namun lebih sering agar kadar gula stabil dan tubuh mendapatkan energi untuk lari.

Pilihlah makanan yang mengandung protein atau karbohidrat yang lebih mudah dicerna.

Hindari makanan berlemak, manis, atau terlalu berserta karena akan merepotkan saat lari.

4. Terlau banyak atau kurang minum

Jangan menggelontor tubuh dengan air minum sebelum lari.

Bukannya terhidrasi dengan baik, kamu justru malah bisa kembung karena air dan sulit berlari.

Lebih baik jika kita minum sedikit-sedikit namun terus menerus sepanjang hari.

Terlalu banyak minum atau bahkan dehidrasi akan membahayakan tubuh kita.

Kadar air yang dibutuhkan oleh tubuh biasanya dua liter dalam sehari. Namun, indikator kebutuhan air ini bisa dilihat dari warna urine kita.

Jika warna urine jernih maka itu tanda bahwa kita cukup minum, sebaliknya jika berwarna kuning pekat lebih baik kita banyak mengkonsumsi air.

Perlu diperhatikan bahwa mengkonsumsi kafein dan pemanis buatan sebelum berlari juga tidak disarankan.

Kafein dapat memicu detak jantung dan pemanis buatan dapat menimbulkan tekanan dalam perut selama berolahraga

5. Dengarkan tubuh kamu

Tubuh mempunyai cara untuk memberitahu apakah kita harus terus atau berhenti.

Jadi bila kamu merasa tidak nyaman, terlalu capek, atau kurang sehat, jangan memaksakan diri.

Bila perlu ambil hari libur dan beristirahat.

Jika perasaan sakit itu hanya ada dititik tertentu, misalnya di pergelangan kaki saja, maka kamu masih bisa melakukan olahraga lain, seperti fitness atau berenang.

Lari dan olahraga lain adalah kegiatan sepanjang hidup.

Maka jagalah agar Anda selalu dapat melakukannya dengan nyaman dan gembira.

(*)

Baca Juga: Berlari Sehat Punya Manfaat Untuk Kemampuan Daya Pikir , Ini Faktanya

Baca Juga: Tak Perlu Bingung Lagi, Begini 6 Tips Cara Mengajak Anak Berolahraga

Baca Juga: Jangan Sepelekan Jalan Kaki, Ternyata Dapat Memperpanjang Umur Loh! Begini Kata Ahli

Tag

Editor : Agnes

Sumber Kompas.com