Sering Bikin Salah Kaprah, Inilah 3 Fakta Soal Olahraga Lari

Minggu, 10 April 2022 | 20:38
Freepik

ilustrasi olahraga lari

WIKEN.ID - Memiliki pola hidup yang sehat bisa dimulai dengan rutin berolahraga setiap hari.

Segala aktivitas olahraga dilakukand emi memiliki bentuk tubuh yang ideal.

Selain mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, tentunya olahraga juga mendukung untuk itu.

Dan salah satu olahraga yang murah yang mungkin sering kita lakukan ialahjoggingatau lari.

Nah! Tahukah Anda bahwa ternyata ada beberapa hal soal lari yang mungkin sering kita lakukan tetapi sebetulnya salah kaprah dan tidak tepat?

Yuk kita simak informasi lebih lengkapnya!

Menggunakan jaket saat lari

Mungkin sebagian dari kita sering berlari dengan mengenakan jaket.

Namun ternyata kebiasaan ini bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, lho.

Niatnya untuk menghasilkan keringat lebih banyak sehingga lebih mudah menurunkan berat badan.

Faktanya justru sebaliknya!

Sport Physiotherapy of Sport Science, Matias Ibo menjelaskan mengenakan jaket saat berlari di siang hari bisa memicu serangan jantung.

Baca Juga: Pangkal Paha Sering Nyeri Saat Olahraga Lari? Berikut 4 Cara Mengatasinya

“Banyak sekali orang yang lari siang memakai jaket, itu sebenarnya jangan dilakukan, itu adalah penyebab utama serangan jantung.

Alasan mereka memakai jaket adalah agar keringetan banyak lalu berat berat badan turun itu salah yang ada cairan tubuh yang turun itu berbahaya sekali,” jelasnya saat acara preskon Pocari Sweat Sport Science - Unleashed The Athlete In You, di Hotel Atlet Century, Rabu (6/2).

Ia juga menjelaskan, tak ada waktu spesifik yang baik untuk seseorang berolahraga lari.

“Tidak ada perbedaan lari pagi, siang atau malam, tergantung dari kapan kita bisanya,” imbuhnya.

Lari untuk menguruskan badan

Jika Anda berlari dengan niat untuk menguruskan atau menurunkan berat badan, jangan harap kita bisa kurus dengan cepat, ya.

Matias Ibo menjelaskan lari untuk mengecilkan badan adalah sebuah mitos.

“Lari adalah bentuk pilihan yang paling jelek untuk menguruskan badan. Lari untuk mengecilkan badan itu mitos, orang yang dipikirkan adalah kalau mau kurus itu lari, (padahal) harus ada kombinasi.

Justru kalau kita ingin mengurangi berat badan, memang harus ada kombinasi dari kalori defisit yang kita konsumsi itu lebih sedikit," imbuh Matias Ibo.

“Misal hari ini menghabiskan 2.000 kalori, ya kita makan 1.500. Burger aja 800 kalori yang besar lho, kalau makan dua (berarti) 1.600 belum kalau makan nasi itu kan banyak banget.

Otomatis kita harus lari melebihi menghabiskan sewaktu itu. Misal 10 km habisnya 800-900 (kalori) jadi kalau makan burger harus lari segitu,” pungkasnya.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Lari di Tempat Salah Satunya Mengurangi Rasa Sakit Pada Lutut, Cocok Untuk yang di Rumah Saja

Mengompres dengan air dingin saat kram

Mengompres kaki dengan air dingin atau dengan es ternyata bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan ketika kita alami kram.

Matias Ibo lebih menyarankan Anda untuk melakukanstretchingketimbang mengompresnya dengan es.

“Tidak boleh (mengompres kaki dengan air dingin). Lakukanstretching,setelah itu jalan dalam tempo yang pelan untuk melihat kondisi tubuhnya bagaimana.

Kedua, biasanya disarankan untuk larimundur 20-30 meter karena revers melihat kondisi ototnya, lalu setelah itu lari ke depan lagi,” pungkasnya.(*)

Baca Juga: Rutin Berlari Bisa Bikin Tubuh Sehat dan Bugar, Begini Tips Bagi Pelari Pemula Agar Tak Bosan dan Kapok!

Tag

Editor : Dewa

Sumber nova.grid.id