Berawal dari garasi rumah hingga sukses miliki 31 cabang, pendiri Dapur Solo bagikan 3 kunci kesuksesannya
WIKEN.ID-Dapur Solo kini telah menjadi restoran makanan khas Jawa yang memiliki banyak cabang di Jabodetabek.
Terbaru, Dapur Solo bahkan baru saja meresmikan cabang baru mereka di Neo Soho, Jakarta Barat.
Ini merupakan cabang yang ke 31.
Kini menjadi salah satu penguasa bisnis kuliner khas Jawa, siapa sangka jika Dapur Solo hanya berawal dari garasi kecil rumah sang pendiri, Swan Kumarga.
Berdiri pada tahun 1988, wanita yang akrab disapa Ny. Kwan kini awalnya menjual rujak dan berbagai jus buah bagi anak-anak yang pulang sekolah hingga ibu-ibu di perumahannya.
Baca Juga: Tetap 'Gagah' di Tengah Pandemi, Dapur Solo Resmikan Cabang ke 31 di Neo Soho
Berkat keuletannya, kini Dapur Solo bertahan dan berkembang menadi restoran yang hits selama 3 dekade.
“Saya sebelumnya enggak pernah mimpi punya restoran,” kata Ny Kwan ketika ditemui pada peresmian outlet Dapur Solo di Neo Soho pada Senin (20/12/2021).
Hingga para akhirnya tahun 2018, bersama dengan Eatwell Culinary Indonesia, Dapur Solo memperluas jaringan bisnisnya.
Sebagai pendiri, ia pun tertarik dengan ajakan tersebut hingga kini memasuki usia pensiun, ia memutuskan Dapur Solo untuk tetap berkembang bersama Eatwel Culinary.
Disinggung soal kiat sukses, Ny Kwan membeberkan tiga hal yang menjadi kunci utama kesuksesannya.
Baca Juga: Terbukti Ampuh Cegah Mata dari Katarak hingga Buta Total, 5 Bahan Makanan Ini Wajib Terpenuhi, Loh
Pertama adalah ulet dan fokus.
Ia menyebut sebagai seorang pebisnis, kita harus memiliki sikap yang ulet dan harus fokus terhadap bisnis yang sedang kita geluti.
Ia pun membeberkan pengalamannya di Dapur Solo yang fokus terhadap masakan khas Pulau Jawa.
Ny Kwan menyebut jika masakan khas Jawa tidak kalah dengan berbagai masakan dari Mancanegara, itulah yang mebuatnya fokus mengangkat masakan Jawa hingga akhirnya bisa begitu ‘ngangeni’ atau dirindukan para penikmatnya.
Sikap uletnya ini jugalah yang membuat dirinya sukses mengangkat masakan tradisional hingga bisa bersaing dengan berbagai makanan Mancanegara.
Baca Juga: Resep Creamy Kiwi Lamington: Camilan Sehat Nikmat Khas New Zealand
Kedua adalah kerjasama tim yang solid.
Tak sendiri, Ny Kwan juga memiliki tim yang solid di Dapur Solo terutama untuk berpromosi.
Ia bahkan merekrut para generasi muda agar Dapur Solo tidak hanya dinikmati oleh generasi tua yang merindukan masakan khas daerahnya tetapi juga generasi muda sebagai cara melestarikan kuliner khas Jawa.
Tim yang solid inilah yang membuatnya yakin berkolaborasi dengan Eatwell Culinary hingga kini.
Baca Juga: Resep Camilan Sehat dan Nikmat Chocolate Honey Kumara Khas New Zealand
Ketiga adalah dana yang stabil.
Ny. Kwan menyebut di masa pandemi ini penjualan Dapur Solo terutama dine-in mengalami penurunan.
Namun dengan dana yang ada, tim yang solid tadi bisa memanfaatkannya untuk melakukan promosi.
Salah satunya dengan memaksimalkan penjualan atau pemesanan online hingga adanya tawaran promosi yang bisa membantu meningkatkan penjulan.
Selain itu dengan adanya layanan pesan antar dan promo yang menarik.
Inilah yang membuat Dapur Solo tetap sukses di masa pandemi.
Kini memasuki usia pensiun, Ny. Kwan ingin Dapur Solo terus melestarikan masakan Jawa dengan rasa yang otentik.
“Saya sangat bersyukur, di saat saya sudah pensiun, ada penerus walau bukan garis keturunan saya, ini tetap partner bisnis,” ungkap Ny. Kwan yang saat itu ditemani oleh Andrias Chandra selaku Chief Operating Officer Eatwell Culinary.
Kini Ny Kwan juga berkomitmen untuk membantu para UMKM dan petani lokal dengan program mitra.
Tepatnya berbagai bahan yang dibutuhkan Dapur Solo akan didapatkannya dari para petani lokal.(*)