Waspada! Happy Hypoxia, Gejala Baru Virus Corona, Pasien Kelihatan Gembira Namun Oskigen yang Ada dalam Darah Turun Drastis

Rabu, 19 Agustus 2020 | 16:00
freepik.com

Ilustrasi pasien corona.

Waspada! Happy Hypoxia, Gejala Baru Virus Corona, Pasien Kelihatan Gembira Namun Oskigen yang Ada dalam Darah Turun Drastis

WIKEN.ID -Virus Corona kini telah menjadi wabah pandemi.

Para ahli di berbagai belahan di dunia tak hentinya melakukan riset.

Mulai dari prediksi kapan wabah akan berakhir hingga obat dan vaksin sebagai penawar Covid-19.

Sejumlah ahli juga berlomba-lomba mencari obat ampuh untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: 2 Bulan Gak Kerja Gara-gara Corona, Mantan Personil Boy Band Ini Ngaku Stress: Gak Ada Pemasukan, Penghasilan Gak Ada, Kosong Banget

Hingga detik ini banyak pihak mulai dari Pemerintah, masyarakat, sampai tenaga medis masih bahu-membahu menangani keberadaan Covid-19.

Salah satu caranya melalui Gerakan 3M di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang disosialisasikan oleh Pemerintah.

Gerakan 3M tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Gerakan ini merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Setelah Udang, Kini Ditemukan Kontaminasi Virus Corona dalam Sepotong Sayap Ayam Beku Impor, Otoritas Kesehatan Segera Lakukan Hal Ini

Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan bahwa jumlah kasus penyakit akibat virus corona di Indonesia terus bertambah.

Penambahan kasus Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga saat ini, Selasa (18/8/2020).

Data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Selasa, memperlihatkan ada 1.673 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Takut Korea Utara Terserang Covid-19, Kim Jong Un Bakal Tutup Perbatasan dan Tolak Bantuan Internasional Lantaran Takut Tertular Virus Corona Lagi

Penambahan itu menyebabkan kini secara akumulatif ada 143.043 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Melansir dari Kompas.com, Pasien terinfeksi virus corona di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hingga saat ini tercatat sebanyak tujuh orang.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkapkan, tiga pasien terakhir yang meninggal dunia disebut tidak memiliki gejala seperti orang yang terjangkit Covid-19.

"Kalau saya komunikasikan dengan dokter paru-paru, namanya adalah happy hypoxia," kata Husein saat peresmian Laboratorium Covid-19 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Dulu Lantang Menuduh Indonesia Sebagai Penjajah, Gara-gara Virus Corona Kini Xanana Gusmao Minta Tolong ke Indonesia, Begini Kisahnya Saat Dibekuk Tim Kopassus

Happy hypoxia, kata Husein, merupakan gejala baru.

Di mana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala seperti pada umumnya.

"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ungkap Husein.

Husein mengatakan, saturasi oksigen yang normal di atas angka 90 persen.

"Ini (orang yang mengalami happy hypoxia) turun di bawah 90, turun, turun, turun 80, sampai kemudian 75. Kalau sudah begitu (orangnya) langsung ngos-ngosan dan tidak sadarkan diri," jelas Husein.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Segera Hengkang, Indonesia Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 dari Cina, Segera Diproduksi di Bandung!

Menurut Husein, masyarakat harus mengetahui dan memahami gejala baru tersebut, sehingga tidak menyebabkan korban yang lebih banyak.

"Jadi orang yang kelihatannya sehat-sehat saja, tapi kalau saturasi oksigen semakin lama semakin turun, ini indikasi, harus diperhatikan," ujar Husein.

Berdasarkan data terbaru, hingga saat ini tercatat 253 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Banyumas.

Rinciannya, 190 sembuh, tujuh meninggal dan sisanya masih dalam perawatan.(*)

Baca Juga: Masih dalam Tahap Pengembangan, Pakar Penyakit Menulari Beri Peringatan Kemungkinan Vaksin Baru Bisa Atasi Corona Sekira 50-60 Persen!

Tag

Editor : Amel

Sumber Kompas.com