Masih dalam Tahap Pengembangan, Pakar Penyakit Menulari Beri Peringatan Kemungkinan Vaksin Baru Bisa Atasi Corona Sekira 50-60 Persen!

Minggu, 09 Agustus 2020 | 18:25
Freepict.com

Ilustrasi Vaksin virus corona

Masih dalam Tahap Pengembangan, Pakar Penyakit Menulari Beri Peringatan Kemungkinan Vaksin Baru Bisa Atasi Corona Sekira 50-60 Persen!

WIKEN.ID -Virus Corona kini telah menjadi wabah pandemi.

Para ahli di berbagai belahan di dunia tak hentinya melakukan riset.

Mulai dari prediksi kapan wabah akan berakhir hingga obat dan vaksin sebagai penawar Covid-19.

Sejumlah ahli juga berlomba-lomba mencari obat ampuh untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Menolong dan Kasiham, Wanita Ini Akhirnya Tewas Usai Memungut Anak Anjing yang Tampak Tak Berdaya di Pinggir Jalan

Vaksin untuk virus ini pun masih dalam tahap pengembangan.

Pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci memperingatkan adanya kemungkinan vaksin virus corona yang ditemukan tidak bisa 100 persen efektif.

Ia memperkirakan keefektifan vaksin untuk menangani virus corona hanya sekitar 50 hingga 60 persen.

Bahkan, untuk menjadi efektif 98 persen, Fauci menilai peluang tersebut tidak besar.

Baca Juga: Beratnya Sampai 13 Kilogram, Begini Penampakan Kodok Raksasa yang Ukurannya Super Besar

"Kami belum tahu apa khasiatnya. Kami tidak tahu apakah itu (vaksin) akan menjadi 50 persen atau 60 persen. Saya ingin 75 persen atau lebih," kata Fauci dalam webinar yang diselenggarakan oleh Brown University seperti mengutip Reuters, Sabtu (08/08).

Selanjutnya, Fauci memaparkan studi vaksin Covid-19 yang dilakukan perusahaan bioteknologi di AS, Moderna Inc., akan selesai pada bulan November atau Desember tahun ini.

Ia memperkirakan puluhan juta dosis vaksin Covid-19 akan tersedia pada awal tahun 2021, dan satu miliar dosis pada akhir tahun depan.

Baca Juga: Kejar-kejaran Toyota Avanza dengan Polisi, Sempat Hilang, Kondisi Mobil Ditemukan Penuh Tembakan dengan Mayat Pria Luka Berondongan Peluru

Tetap perlu upaya pencegahan

Meski nantinya vaksin ditemukan, Fauci mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan agar tidak tertular virus corona.

Sebab, ia menegaskan, vaksin diperkirakan tak bisa 100 persen efektif menanggulangi Covid-19.

Ia mengatakan masyarakat tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga kebersihan tangan, hingga menjaga jarak.

Hingga saat ini, berdasarkan data Worldometers pada 8 Agustus 2020, virus corona telah menginfeksi 19.546.748 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Berteman Dekat, Nikita Willy Naik Pitam hingga Labrak Artis Berinisial J, Jordi Onsu: Mungkin Lo Adalah Generasi Pertama Nikita Mirzani Waktu Itu

AS menjadi negara peringkat pertama penyebaran Covid-19 dengan jumlah lebih dari 5 juta orang.

SARS-CoV-2 juga telah menewaskan 724.123 orang di dunia, dengan kematian tertinggi berasal dari AS dengan angka 164.094 orang.

Sejumlah langkah, termasuk penguncian wilayah atau lockdown, telah dilakukan oleh AS untuk menanggulangi penyebaran virus corona.

Namun, upaya tersebut membuat perekonomian di AS terpukul, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II tahun 2020 minus 32,9 persen.

Baca Juga: Punya Kekayaan 5 Kali Lipat Lebih Banyak dari Prabowo, Hingga Masuk Urutan Orang Terkaya di Asia, Begini Penampakan Isi Rumah Sandiaga Uno yang Bergaya Klasik!

Ini penurunan paling tajam pertumbuhan ekonomi AS dalam 73 tahun terakhir.

Kini sejumlah negara bagian di AS telah kembali membuka wilayahnya.

Namun, para pakar kesehatan meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 dapat ditekan.

Sementara itu, terkait vaksin virus corona, Presiden AS Donald Trump optimistis akan bisa ditemukan sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November.

Baca Juga: Bukan Hanya Anak Kandungnya yang Usianya 3 Tahun, Pedofil Ini Juga Perkosa Anak Tiri, Anjing Hingga Ayam di Rumah

Uji coba vaksin di AS

Sebelumnya, perusahaan farmasi terbesar ketiga di AS, Novavax Inc., telah merilis hasil uji coba vaksin virus corona tahap pertama.

Uji coba ini melibatkan 131 orang relawan untuk melihat respons kekebalan, dan hasilnya aman.

Para relawan yang diberi dua dosis vaksin mengembangkan antibodi penetral pada tingkat rata-rata empat kali lebih tinggi dibandingkan antibodi yang dikembangkan orang yang telah pulih dari Covid-19.

Baca Juga: Padahal Jadwal Pernikahannya Kurang 2 Hari Lagi, Calon Pengantin Pria Ini Ditemukan Bunuh Diri, Bukan Karena Biaya, Tapi Cerita Hal Ini Sebelum Meninggal Dunia!

Antibodi tersebut bisa menjadi penawar virus penyebab Covid-19. Selain itu, vaksin juga menginduksi respons dari sel-T, sejenis sel kekebalan.

Laporan telah diserahkan ke jurnal medis, namun belum ditinjau ilmuwan di luar Novavax.(*)

Baca Juga: Akhirnya Pelarian Gilang Sang Pelaku Fetish Kain Jarik Berakhir di Kapuas Kalimantan Tengah, Korbannya Laki-laki Semua!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPakar Peringatkan Kemungkinan Vaksin Covid-19 Tidak Bisa 100 Persen Efektif

Editor : Pipit

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya