Bantuan Datang Terlambat, Ibu di Serang Meninggal Kelaparan Gara-gara Virus Corona, 2 Hari Bertahan Hidup Hanya dengan Minum Air

Selasa, 21 April 2020 | 20:00
Tribunnews.com

Ilustrasi meninggal dunia

WIKEN.ID -Kisah tragis menyelimuti Yuli Nur Amelia, warga Kota Serang, Banten. Yuli meninggal dunia kareka kelaparan yang disebabkan wabah virus corona.

Sebelum meninggal, perempuan berusia 43 tahun dan keluarganya itu harus menjalani hari-hari yang menyedihkan selama Banten KLB virus corona.

Yuli dan keluarga yang selama ini hanya bergantung dari penghasilan suami yang merupakan seorang pemulung, harus bisa menahan lapar selama dua hari.

Pasalnya sang suami tak memunyai penghasilan apa pun karena wabah virus corona atau covid-19.

Baca Juga: Mantan OB Berhasil Saingi Kekayaannya Hotman Paris, Pria Ini Miliki 650 Restoran yang Omsetnya Mencapai 1,2 Triliun, Pengacara Kondang: Nggak Ada Tampang Orang Kaya!

Selama dua hari itu pula, mereka hanya mengisi perut dengan minum air putih dari galon.

Kisah tragis dari Yuli itu pun menjadi viral di media sosial dan menjadi pemberitaan di berbagai media.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Kata dia, Yuli meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru, Kota Serang, Senin (20/4/2020).

Baca Juga: Tak Ada Niat Untuk Melukai Dipo Latief, Nikita Mirzani Sebut Orang Ini Lah yang Dianggap Sebagai Dalang Dibalik Kasus KDRT yang Dilakukannya: Dulu Aku Cinta Banget

"Yang pertama kami turut berbelasungkawa.

Ya, betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Hari kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (21/4/2020).

Hari mengatakan, Yuli sempat tidak sadarkan diri di kediamannya, hingga kemudian dibawa ke puskesmas.

Di puskesmas, usaha pertolongan dilakukan, tetapi tidak berhasil.

Baca Juga: Galih Ginanjar Mesti Mendekam di Penjara Selama 2 Tahun 4 Bulan, Barbie Kumalasari Lakukan Hal Ini Walau Tak Selalu Berada di Samping Sang Suami

Pihak tenaga medis di puskesmas, kata Hari, belum bisa menyimpulkan penyebab Yuli meninggal.

Hasil visum, kata dia, akan keluar pada Selasa (21/4/2020) hari ini.

"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter.

Ditambah suaminya bilang almarhumah enggak punya riwayat sakit apa pun," kata dia.

Baca Juga: Bak Firasat Akan Berpulang Selamanya, Ashraf Sinclai Diam-diam Titip Pesan Jaga BCL Hingga Bahas Kematian

Hari mengatakan, pihaknya sudah merespons pemberitaan mengenai Yuli yang dikabarkan tidak makan sejak Sabtu (18/4/2020) pekan lalu.

"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," kata dia.

Hari mengaku, Pemkot Serang sudah maksimal merespons segala hal yang menyangkut masyarakat Kota Serang.

Baca Juga: Jujur Mengakui Apa Adanya, Seorang Ibu Rumah Tangga Mengaku Nekat Sewa Bus Untuk Kondangan dI Zona Merah, Pulang-pulang Dirinya Dinyatakan Positif Covid-19

Namun demikian, kata dia, pihaknya memiliki keterbatasan.

"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami enggak bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerja sama saling support.

Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," kata dia. (*)

Baca Juga: BERITA TERPOPULER HARI INI: Semangkuk Soto Dijual Seharga Rp 1000 Hingga Kabar Artis Banting Setir Menjadi Perias Jenazah

Editor : Amel

Sumber : Kompas.com