Kisah Perjuangan Guru di Tengah Pandemi Covid-19, Rela Keliling 6 Kampung Demi Bantu Muridnya Belajar di Rumah

Senin, 20 April 2020 | 18:30
Kompas.com/Ari Maulana Karang

Ujang saat mengajar siswanya di salah satu ruang tempat kumpul warga.

WIKEN.ID -Hingga saat ini persebaran wabah virus corona atau yang dinamakan covid-19 masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Hal tersebut membuat pemerintah mengambil beberapa langkah untuk mencegah persebarannya.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada masyarakat adalah untuk berada di rumah sehingga meminimalisir aktivitas luar ruangan.

Kebijakan tersebut juga berdampak di lingkungan pendidikan yang mengharuskan para murid untuk belajar di rumah dengan metode online.

Baca Juga: Ahmad Dhani Ungkap Rahasia di Balik Suksesny Dewa 19, Pemain Keyboard Jadi Kunci Pembeda dengan Band Lainnya

Pemerintah telah menyiapkan tayangan bagi siswa untuk dapat belajar di rumah melalui kanal TVRI.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mengakses internet.

Namun, rupanya dengan metode tersebut tidak semua anak bisa melakukannya.

Hal ini lantaran tayangan televisi yang tak bisa diterima dengan baik.

Baca Juga: Kasus Black Dahlia, Pembunuhan dan Mutilasi Kejam yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini

Seorang guru SD di Kabupaten Garut, Jawa Barat berupaya mengatasi persoalan tersebut.

Dilansir oleh Kompas.com, Ujang Setiawan Firdaus, guru kelas V di SDN Purbayani 1 Kecamatan Caringin, rela berkeliling dan mendatangi rumah siswa agar para murid bisa tetap belajar seperti biasa.

Sejak pertama kali kebijakan belajar di rumah, Ujang sudah langsung mendatangi rumah para murid.

Hal ini lantaran siaran TVRI tak dapat diterima di kampungnya.

Baca Juga: Aksi Kejar-kejar Tim Rajawali dan Dua Pemuda Pelaku Penodongan, Tak Menyerah Meski Kaki Ditembak Polisi

Kendati para orangtua tersebut juga mempunyai telepon seluler untuk mengakses, banyak dari mereka yang kurang paham.

"Di kampung mah siaran TVRI tidak bisa diterima. Memang rata-rata orangtuanya punya HP, tapi saat dicoba, banyak yang tidak mengerti, kecuali siswa SMA," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (17/4/2020) sore.

Menurut Ujang, siswa kelas V yang diajarnya berjumlah 45 orang.

Setiap hari, Ujang mendatangi siswa di rumahnya untuk bisa bertemu, mengajar materi pelajaran dan memberi tugas atas inisiatif sendiri.

Baca Juga: Sudah Lamaran Hingga Sebar Undangan Nikahnya Bersama Gubernur Jambi, Pernikahan Artis Cantik Ini Justru Dibatalkan Sepihak Hanya Lewat SMS

"Jadi kalau di satu kampung ada dua orang, mereka dikumpulkan di rumah salah satu siswa yang orangtuanya siap dan rumahnya cukup luas," kata Ujang.

Ujang juga berujar semua muridnya tersebar di 6 kampung yang ada di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.

Selama 6 hari, ada 6 kampung yang didatangi Ujang untuk belajar bersama muridnya.

"Lama mengajar paling lebih dari satu jam, menjelaskan materi, memberikan soal yang harus dikerjakan dirumah, enaknya, yang ngajar disuguhan kopi," kata Ujang sambil tertawa.

Ujang mengakui bahwa mengajar berkeliling ke rumah siswa membuat lebih banyak uang yang dia keluarkan, seperti kebutuhan bensin untuk motornya.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Niat Pulang Kampung Karena di PHK, Pria di NTT ini Malah Diusir Warga Karena Dituding Membawa Virus Corona

Selain itu, dia juga harus menyiapkan fotokopi materi pembelajaran yang akan diberikan kepada murid.

"Satu pertemuan bisa kasih empat materi berikut tugasnya," kata Ujang.

Jika masih ada waktu di hari yang sama, Ujang menyempatkan untuk mendatangi murid di kampung lain untuk memeriksa dan mengoreksi tugas yang telah diberikan.

Untungnya akses jalan sudah cukup baik, serta jarak antar kampung tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Kondisi Terkini Papa T Bob, Pencipta Lagu Anak Tahun 90-an Ini Rupanya Lagi Berjuang Keras Melawan Penyakitnya, Tina Toon: Itu Kan Komplikasi Ya!

"Jarak kampung yang paling jauh dari rumah, paling sekitar 4 kilometer. Jalannya juga sudah lumayan bagus, bisa dilewati kendaraan," kata Ujang.

Saat ini, Ujang tengah mempersiapkan materi untuk para murid agar bisa tetap belajar di rumah selama Ramadan.

Hal ini lantaran proses belajar dari rumah diperpanjang hingga Ramadan

Ujang menyarankan agar para orangtua bisa mengunjungi rumah guru yang lain untuk meminta tugas dan materi.

Baca Juga: Beredar Surat Tilang Bagi Pelanggar PSSB di Jakarta, Berikut Penjelasan dan Jenis Pelanggarannya

"Mungkin ada yang tidak sempat, jadi saya sarankan ke rumah gurunya saja untuk minta tugas atau materi belajar, karena banyak orangtua yang bertanya, makanya saya arahkan seperti itu," kata Ujang.

Selama berkeliling mendatangi para siswa, Ujang mengaku senang melihat semangat belajar siswa yang besar.

"Mereka sangat semangat, jadi mereka rindu sama guru dan sekolahnya juga setelah lama tidak sekolah," kata Ujang. (*)

Baca Juga: Unggah Foto-foto Panas Model Cantik di Akun Sosial Media Miliknya, Fotografer Asal Malang Ini Ditahan Polisi

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com