Berawal dari Mengambil Gelas di Ruang Praktik, Siswi SMK di Deliserdan Diperkosa 8 Kakak Kelasnya,

Sabtu, 04 April 2020 | 08:30
prothom alo

Ilustrasi pemerkosaan

WIKEN.ID - Aparat kepolisian merespon kasus pemerkosaan siswi SMK swasta di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, oleh beberapa orang kakak kelasnya.

Tak butuh waktu lamasetelah orangtua korban melayangkan laporan di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Para pelajar yang melakukan pemerkosaan terhadap D (16), telah ditetapkan sebagai tersangka.

Terungkap fakta baru bahwa pelaku pemerkosaan ternyata bukanlah berjumlah 7 orang, melainkan delapan orang.

Baca Juga: Kisah Pasien Positif Virus Corona yang Sembuh dan Berusia 56 Tahun, Selama Isolasi Melakukan Hal Positif dan Abaikan Aura Negatif

Adapun otak pelaku, yakni JA kini menjadi buruan aparat kepolisian.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Muhammad Firdaus menjelaskan, awalnya ada 8 orang yang diamankan sejak Selasa (31/3/2020) malam.

Namun setelah diambil keterangannya, satu orang atas nama RA tidak punya keterkaitan dengan kasus ini.

RA hanya teman satu kelas para pelaku.

Baca Juga: Muncul Kasus Covid-19 Baru, Wilayah di China ini Kembali Lakukan Lockdown, Warga Wajib Tunjukkan Kartu Identitas Saat Keluar Kompleks Perumahan

"RA statusnya hanya saksi saja. Yang lainnya sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Dari delapan orang yang diamankan itu, tidak ada security. Enggak ada kaitannya sama security kasus ini," ujar Muhammad Firdaus, Rabu (1/4/2020) malam.

Ia menambahkan saat ini mereka sedang melakukan pengejaran terhadap JA.

Polisi menyebut JA adalah otak pelaku dalam kejadian pemerkosaan ini.

JA disebut orang yang mengajak kawan-kawannya untuk memperkosa korban.

Baca Juga: Dua Kali Nikahi Gadis di Bawah Umur Bahkan Pernah Gunduli Karyawan, Inilah Sederet Kontroversi yang Dilakukan Syekh Puji

"Seluruh pelaku ada 8 orang. JA ini yang sekarang masih kita kejar. Kalau untuk soal video kayaknya sudah dihapus sama mereka (para pelaku)," kata Muhammad Firdaus.

Informasi yang dikumpulkan ketujuh siswa itu yakni DG, HS, MAT, RDP, YAS, SAH dan RI.

Selain warga Kecamatan Batang Kuis mereka juga merupakan warga Kecamatan Tanjung Morawa.

Kini ketujuh tersangka itu ditahan di Polresta Deliserdang.

Baca Juga: Pengakuan Saudara Syekh Puji, Mengaku Melihat Pria Paruh Baya Tersebut Nikah Siri di Tengah Malam dan Lakukan Tindakan Tak Senonoh di Depan Banyak Orang

Diberitakan sebelumnya, siswi SMK swasta di Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, berinisial D (16) diperkosa secara bergilir oleh sejumlah kakak kelasnya.

Perbuatan itu dilakukan di lingkungan sekolah dan di sebuah rumah kosong.

Kasus pemerkosaan ini telah dilaporkan ke Polresta Deliserdang.

Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor 155/III/2020/RESTA DS sudah dipegang oleh keluarga korban.

Baca Juga: Aksi Penuh Tanggung Jawab Driver Ojol, Lindungi Makanan Pelanggan dengan Tubuhnya dari Semprotan Disinfektan, Najwa Shihab Terharu

Kasus ini dilaporkan oleh N (45) ibu korban yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.

"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.

MI menyebut bahwa D sempat menghilang selama 4 hari. Ia pun sempat melayangkan laporan ke kantor polisi.

Baca Juga: Viral Video Pasien Covid-19 Tak Kuasa Menahan Haru Saat dapat Kejutan Ulang Tahun di RS Darurat, Tim Medis Gunakan APD Lengkap Saat Bawakan Kue

"Sempat kami buat laporan kehilangan di Polsek Tanjung Morawa. Karena empat hari juga dia enggak ada di rumah. Kami cariin barulah dia pulang," ujar MI

Pria yang bekerja sebagai pengawas proyek pembuatan taman ini menyebut saat keluar dari rumah itu anaknya itu tinggal di tempat temannya.

Saat itu ia heran mengapa sikap anaknya yang masih duduk di kelas X SMK, berubah jauh.

Sementara itu, D menceritakan kronologi kejadian kelam tersebut saat berada di Polresta Deliserdang.

Baca Juga: Sebulan di Rawat di Rumah Sakit, Tersangka Perampokan Toko Emas Senilai Rp 1,5 Miliar Meninggal Dunia, Diduga Positif Covid-19

Pertama kali D menjadi korban pemerkosaan pada bulan Desember 2019.

Lokasi pemerkosaan terjadi di area ruang praktik sekolah yang berada di kawasan Batang Kuis.

"Saya sempat disuruh satpam untuk ambil gelas kotor di ruang praktik. Tapi rupanya orang itu (pelaku) sudah ada di situ. Ada empat orang mereka," kata D kepada Tri bun-Medan.com, Selasa (31/3/2020).

Wanita berkulit putih ini mengaku saat itu ia ditarik oleh pelaku.

Baca Juga: 14 Tahun Simpan Dendam pada Mantan Suami, Walau Dirinya Disakiti Sambil Menangis Penyanyi Wanita Lawas Ini Meminta Maaf: Saya Belajar Ikhlas, Saya Dapat Hidayah

Keempat kakak kelasnya itu pun langsung menidurkannya ke meja.

Ia sempat berteriak minta tolong, sayangnya saat itu tidak ada yang membantu.

"Sudah teriak juga minta tolong cuma enggak ada yang dengar. Yang lain (siswa) sudah pulang, memang lagi sepi,” turut D lirih.

“(Saya) sudah mau pulang sebenarnya cuma disuruh satpam ambilkan gelas di ruang praktik," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Hanya Langgar Maklumat Kapolri, Suami Selebgram Rica Andriani Dinilai Langgar Surat Telegram

Ruang praktik di sekolahnya itu disebut cukup besar dan terbagi dalam empat ruangan.

Di salah satu ruangan itu, D tidak bisa berbuat banyak.

Ia tidak bisa melawan kekuatan tenaga empat orang yang tengah dirasuki nafsu setan tersebut.

Usaha melawan sempat dilakukannya, namun sia-sia.

Baca Juga: Pernikahan Belum Genap 2 Bulan, Pemain Sinetron Anak Langit Ini Gugat Cerai Sang Suami

"Sempat kutunjang juga mereka, tapi enggak bisa juga. Terus dadaku pun diduduki mereka. Ada yang pegang tanganku juga. Mukaku ditutupi jaket sama mereka," kata D.

Ia menyebut, setelah kejadian itu para pelaku sempat mengancamnya.

Jika kasus itu diceritakan ke orang lain, maka para pelaku akan menyebar video-video dirinya.

Karena ancaman itulah, D tak berani buka suara.

Tak dinyana, keempat pelaku makin beringas.

Pelaku mengajak tiga orang lagi teman sekolahnya untuk menggagahi D.

Ketujuh kakak kelas D itu pun kemudian memperkosa korban di sebuah rumah kosong pada Januari 2020.

Baca Juga: Menjalin Rumah Tangga Selama Bertahun-tahun, Suami Ingin Punya Pacar karena Bosan, Sang Istri Malah Ikut Carikan Wanita Lain

Editor : Agnes

Sumber : Tribunmedan.com