Angka Kematian Tenaga Medis di Indonesia Mencapai 10 Persen, Dokter Sekaligus Influencer Ini Ceritakan Kondisi Rekannya yang Berjuang di Garda Depan Lawan Virus Corona

Minggu, 29 Maret 2020 | 10:00
Instagram.com/dr.tirta

dr Tirta berikan penjelasan menanggulangi corona di Indonesia

WIKEN.ID - Akhir-akhir ini sosok dr Tirta menjadi sorotan publik di tengah pandemi wabah corona di Indonesia.

Dr Tirta atau Tirta Mandira Hudhi merupakan seorang pengusaha sekaligus influencer nyentrik bergelar dokter.

Meskipun bergelar dokter, karena sudah cukup lama ia tak praktik, Tirta tak bisa terjun langsung membantu teman-temannya merawat pasien Covid-19 yang setiap hari semakin bertambah.

Hal itulah yang membuat ia memutuskan terjun ke jalan untuk membantu meringankan beban rekan-rekan dokternya.

Baca Juga: Mirip Kejadian di Kolaka yang Viral, Keluarga di Aceh ini Nekat Buka Plastik Jenazah PDP Corona dan Dimandikan Ramai oleh Warga

Melansir dari Kompas.com, Tirta kemudian menceritakan bagaimana kritisnya kondisi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Sekarang itu kondisinya itu menyedihkan.

Kita lihat, tenaga medis yang meninggal sudah berapa, kalau enggak salah sudah hampir 10 dan ini sudah berapa hari corona, anggap saja dua minggu.

Jadi perkiraannya tiap hari pasti ada tenaga medis yang meninggal, itu sudah menyedihkan," kata Tirta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: Awalnya Sedang Patroli, Polisi Akhirnya Bubarkan Resepsi Pernikahan dan Minta Pengantin Turun dari Pelaminan, Tenda Langsung Dibongkar

Bahkan, jika dihitung dari 87 pasien yang meninggal karena Covid-19, angka kematian dokter di Indonesia mencapai 10 persen.

Kondisi itu tentu sangat miris mengingat jumlah pasien positif Covid-19 yang terus bertambah drastis setiap harinya.

Menurut Tirta, masalah itu terjadi karena minimnya jumlah alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit ditengah pandemik Covid-19 ini.

Baca Juga: Bantuan Alat-alat Pencegahan Virus Corona Tiba dari China, Erick Thohir Merasa Senang Banyak Negara yang Mau Bantu Indonesia

Tirta kemudian memberikan gambaran betapa kekurangannya jumlah APD di Indonesia.

"Kasarnya seperti ini, satu pasien yang sudah positif Covid-19 yang kondisinya sedang, itu satu pasien yang diisolasi bisa membutuhkan delapan APD per harinya.

Itu satu bayangkan berapa ribu itu (pasien positif).

Belum yang ODP dan PDP," ucap Tirta.

Baca Juga: Curhatan Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Covid-19 Usai Diisolasi Selama 14 Hari: Alhamdulillah Saya Bisa Melewati

Ditambah lagi, saat ini pasien Covid-19 sudah tersebar hampir di seluruh provinsi Indonesia.

"Rumah sakit di Jakarta saja kelimpungan, apalagi rumah sakit di seluruh Indonesia.

Makanya saya saya lagi menyerukan di Twitter, campaign pertama saya itu edukasi, campaign kedua saya APD kan," ujar Tirta.

Ia mengatakan, saat ini, rumah sakit rujukan Covid-19 yang pernah ia kunjungi saja kerepotan memenuhi kebutuhan APD.

Baca Juga: Perlu Imun Kuat untuk Lawan Corona dan Berbagai Penyakit Lain, 7 Kebiasaan Berikut Justru Bisa Melemahkan Imunitas Tubuh

Apalagi, tingkatan terbawah fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia, yakni puskesmas.

Padahal, pemerintah menginstruksikan masyarakat Indonesia dari dulu terbiasa memeriksakan gejala kesehatan yang ia rasakan ke dokter-dokter puskesmas, termasuk gejala Covid-19.

Dokter umum di puskesmas itu tentu paling beresiko terpapar karena kebutuhan APD bahkan masker mereka sulit terpenuhi.

Tirta kemudian mengkritik pemerintah yang begitu lambat menyiapkan APD saat penyakit ini belum masuk di Indonesia.

Baca Juga: Curhat Pilu Anak Korban Meninggal Virus Corona, Jadi Yatim Piatu Selang Dua Hari dan Tak Bisa Lihat Orangtua Terakhir Kali

Tirta menyebutkan, saat pertama kali virus ini menjalar di China di bulan Januari, pemerintah sibuk menyangkal bahwa warga Indonesia terbebas dari Covid-19.

Padahal, pada waktu yang sama, Pemerintah Korea Selatan justru telah menyiapkan APD sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO.

Ia kemudian berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan APD ini supaya tak ada lagi tenaga kesehatan yang jadi korban karena jumlah pasien terus bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Curhatan Pilu Penggali Kubur Pasien Corona, Siaga di Kuburan Malam Hari Hingga Isak Tangis Keluarga yang Hanya Bisa Saksikan dari Kejauhan

Atas dasar itu pula Tirta bersama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu kebutuhan APD para tenaga kesehatan yang setiap hari harus bertarung dengan Covid-19.

Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah hingga Sabtu (28/3/2019) pukul 12.00 WIB.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, jumlah kasus positif bertambah 109 kasus, sehingga totalnya menjadi 1.155 kasus.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 13 orang menjadi 59 orang, sedangkan kasus kematian bertambah 15 orang menjadi 102 orang. (*)

Baca Juga: Sedihnya Keluarga Korban Virus Corona, Pemakaman Tak Boleh Dihadiri Pelayat Hingga Mendoakan Pengubur Ibunya

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com