Bukan Sekedar Tidak Keluar Rumah, Ternyata Ini Arti Lockdown dan Penerapannya di Beberapa Negara Akibat Corona

Selasa, 17 Maret 2020 | 10:00
Pexels

Ilustrasi lockdown sebuah kota.

WIKEN.ID -Wabah virus corona telah masuk dan menyebar di Indonesia, Pemerintah Indonesia beberapa kali didesak masyarakat untuk melakukan lockdown.

Tidak hanya itu, di sosial media, tagar lockdownIndonesia sempat trending di Indonesia.

Hal ini dikarenakan banyanya negara yang menetapkan kebijakan lockdown untuk meminimalisir penyebaran covid-19.

Kebijakan lockdown atau penguncian ini secara garis besar mengimbau masyarakat untuk tinggal di hunian.

Baca Juga: Badannya Sempat Panas, Ryan D'Masiv Parno Kena Virus Corona: Jujur Saya Sedikit Ketakutan

Selain itu, kebijakan lockdown juga diartikan tidak mengadakan pertemuan dengan banyak orang di tempat umum.

Dilansir Kompas.com, lockdown bukan hanya tak boleh keluar di rumah, melainkan dalam cakupan lebih besar.

"Lockdown itu tak boleh keluar, kemudian disarankan aktivitas di rumah.

Tapi itu wilayahnya lebih luas, kota, tempat-tempat bisnis. Pembatasan aktivitas luar," ujar Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni.

Baca Juga: Antrian MRT dan TranJakarta Mengular Panjang, Hotman Paris Senggol Anies Baswedan, Unggah Bukti Foto dan Video di Instagram

Beberapa negara memiliki kebijakan masing-masing dalam kebijakan lockdown ini.

Seperti di pusat penyebaran pertama corona berasal, Kota Wuhan, China.

Pemerintah China melakukan totally lockdown.

Warga Kota Wuhan tidak dapat keluar dari rumah sama sekali.

Untuk urusan kebutuhan makanan dan sehari-hari telah dibantu pemerintah setempat.

Baca Juga: Banyak Orang Kebingungan Cari Masker Buat Hindari Virus Corona, Cristiano Ronaldo Malah Beli Pulau Demi Amankan Diri dari Covid-19

Warga yang hendak keluar dari rumah akan mendapat penjagaan khusus.

Bukan hanya Wuhan, ada empat negara yang sudah menetapkan kebijakan lockdown untuk perangi corona.

Italia juga menetapkan kebijakan lockdown sejak 9 Maret 2020.

Dikutip Kompas.com, Denmark juga menetapkan kebijakan lockdown sejak 11 Maret 2020.

Baca Juga: Virus Corona Merebak, Begini Kondisi Restoran Syahrini Hingga Pegawai Istri Reino Barack Tak Segan Lakukan Hal Ini!

Pemerintah Denmark menutup sejumlah sekolah, universitas, dan fasilitas day care.

Bahkan para pekerja dari sektor publik yang tidak penting akan dipulangkan.

Sementara satu negara Asia yang sudah menetapkan lockdown adalah Filipina.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan kebijakan 'lockdown' atau mengisolasi (karantina) 12 juta warganya di tengah merebaknya virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Virus Corona Merebak, Artis Cantik Ini Galau Pernikahannya Terancam Batal Hingga Anjurkan Para Tamu Lakukan Ini

Hal itu disampaikan Duterte pada Kamis Kamis malam (12/03/2020) waktu setempat.

Termasuk menghentikan semua perjalanan domestik, dalam upaya untuk melawan penyebaran virus mematikan corona.

Duterte juga mengumumkan penutupan penutupan sekolah, larangan pertemuan yang mengumpulkan banyak orang dan larangan masuknya orang asing dari tempat yang menular menyebar.

Negara Irlandia juga memutuskan melakukan lockdown pada 12 Maret 2020.

Baca Juga: Gunakan Sinar UV, Inilah Tampilan Tangan Saat Mencuci dengan Sabun dengan Hand Sanitizer, Efektif Mana untuk Cegah Virus Corona?

Pemerintah Irlandia akan melakukan penguncian nasional sapai 29 Maret mendatang.

Transportasi umum akan terus beroperasi dan toko-toko akan tetap buka, namun orang-orang akan disarankan untuk menjaga jarak yang ditetapkan satu sama lain.

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, situasi itu baru pertama kali terjadi di negaranya.

Selain itu, Negara Eropa lain yang ikut menetapkan lockdown adalah Spanyol dan Perancis.

Baca Juga: Video Viral! Gara-gara Wabah Corona, Adzan di Kuwait Dimodifikasi, Muadzin Menangis saat Mengumandangkannya

Perdana Menteri Perancis, Eduardo Philippe meminta warga untuk bekerja dari rumahnya masing-masing.

Dia mengimbau agar warganya tidak sering keluar rumah kecuali dalam beberapa hal.

Antara lain membeli kebutuhan primer, berolahraga ringan, dan ikut pemilihan lokal akhir pekan ini.

Semua tempat bisnis yang tidak berdampak besar akan ditutup.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Meninggal, Solo Ditetapkan KLB Virus Corona, Sekolah Diliburkan 2 Minggu

Namun transportasi umum tetap berjalan seperti biasa.

Kendati demikian, Philippe mendorong masyarakat agar mengurangi bepergian dengan kendaraan umum.

Pergi ke luar kota masih diperbolehkan, namun disarankan tidak bila bukan untuk tujuan yang penting.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Masjid Istiqlal Disemprot dengan Cairan Disinfektan, Jokowi Ikut Menyaksikan

Editor : Agnes

Sumber : Kompas.com