Arogansi Wali Murid Bawa Pistol Hingga Lakukan Kekerasan ke Kepala Sekolah, Tak Terima Barang Milik Anaknya Disita, Korban Sudah Lapor Polisi

Senin, 09 Maret 2020 | 18:30
Pixabay

Ilustrasi kekerasan

WIKEN.ID - Kembali terjadi kasus kekerasan di dunia pendidikan Indonesia.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang wali murid terjadi di SMAN 10 Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Jambi.

Kejadiantersebut terjadi pada Jumat (6/3/2020) sore.

Diduga karena tak terima ponsel anaknya disita pihak sekolah saat ujian berlangsung memicu aksi arogan seorang wali murid tersebut.

Baca Juga: Gara-gara Mabuk, Pemuda Sumba Timur Nekat Memaksa Ibu Guru Berbuat Asusila, Korban Melawan Perlawanan dengan Cengkeram Alat Vital Pelaku

Tidak hanya mengintimidasi dengan pistol, wali murid itu juga diketahui melakukan penganiayaan terhadap kepala sekolah.

Kasus kekerasan yang terjadi di SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi, berawal saat pihak sekolah meminta seluruh siswa menyerahkan ponselnya ketika ujian berlangsung.

Namun, saat siswa lainnya sudah menyerahkan ponselnya, ada seorang siswa yang tidak mematuhi perintah tersebut.

Ketika ditanya olehpihak sekolah, seorang siswa itu mengaku tidak berani menyerahkan ponselnya karena orangtuanya tidak mengizinkan.

Baca Juga: Orang Tua Tengah Asyik Liburan ke Luar Negeri, Sang Anak Tega Menggadai Rumah Mewah Senilai Rp 60 Miliar demi Sebuah Barang Haram

Karenasudah menjadi aturan sekolah, akhirnya ponsel siswa tersebut tetap disita sementara oleh pihak sekolah.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan.

Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman, Ketua PGRI Provinsi Jambi, seperti dilansir Tribun Jambi, Sabtu (7/3/2020).

Pihak sekolah tidak menyangka bahwa kebijakannya untuk mengumpulkan ponsel siswa saat ujian berlangsung itu akan berujung pada aksi kekerasan oleh seorang wali murid.

Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Akhirnya Kasusnya Tak Bisa Diproses Polisi, Pelaku Memfoto dari Bawah Rok, Ini Alasannya

Usai ujian sekolah berlangsung, sore harinya ada seorang wali murid yang datang ke sekolah.

Warga sekolah tiba-tiba dikagetkan dengan suara letusan keras.

Mendengar suara tersebut, mereka berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri.

Terlihat membawa pistol, seorang wali murid yang datang ke sekolah itu mengamuk dan sempat memukul kepala sekolah.

Baca Juga: Usai Mengaku Menjadi Pelaku Pembunuhan, Inilah Nasib Siswi SMP yang Punya Inspirasi dari Film Horor, Ditahan di Tempas Khusus

Kepala sekolah pun ikut keluar setelah mendengar letusan tersebut.

Di halaman sekolah, terlihat seorang wali murid membawa pistol sambil mengamuk dan membentak kepala sekolah.

Tidak sampai disitu, wali murid tersebut juga sempat memukul kepala sekolah.

"Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut. Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” jelas Lukman yang dikutip dari Tribun Jambi.

Baca Juga: Tak Disangka, Usai Membunuh dan Meletakkan Korbannya di Lemari, Siswi SMP Masih Sempat Unggah Status Dengan Tulisan Ini di Akun Facebook Miliknya

Wali murid itu juga sempat mengambil kayu tongkat pramuka.

Beruntung, kayu tersebut tidak jadi dipukulkan kepala sekolah.

Mendapat laporan itu, PGRI akhirnya turun tangan.

Ketua PGRI Provinsi Jambi Lukman menyatakan tidak terima dengan aksi arogan yang dilakukan wali murid tersebut terhadap kepala sekolah di SMAN 10 Tanjab Barat.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Dibunuh Siswi SMP karena Terinspirasi dari Film Horor, Ini Kata Sosiolog

Pihaknya langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi.

Mereka akan melakukan pendampingan hukum kepada kepala sekolah tersebut di pengadilan.

”Tadi sudah dilaporkan ke Disdik dan sudah dimusyawarahkan dengan PGRI dan pengawas. Dari kesepakatan tadi akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” kata Plt Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Syahran.

Sementara itu, Wakapolres Tanjung Jabung Barat Kompol Wirmanto mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendalaman penyelidikan terkait aksi arogan yang dilakukan seorang wali murid itu.

"Iya, sudah ada laporan, tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI," katanya.(*)

Baca Juga: Potensi Masalah, Inilah Deretan Kasus Pernikahan Sedarah, Ada yang Diusir oleh Warga Kampungnya dan Membuang Bayinya

Tag

Editor : Alfa

Sumber TribunJambi.com