Datangi Korban Banjir, Bantuan dari Bupati Jember Ditarik Lagi, Netizen : Warganya Sendiri Diprank

Minggu, 16 Februari 2020 | 19:20
Kompas.com/istimewa

Asrama Mahad Baitul Ilmi yang terkena banjir, bantuan selimut dan kasur dijanjikan 18, hanya diberi dua

WIKEN.ID - Warganet tengah membicarakan bantuan yang diberikan Bupati Jember terhadap korban banjir pada santri di Pesantren Ma’had Baitul Ilmi di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur

Sebab, bantuan berupa selimut dan kasur yang diberikan pemerintah daerah, jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Pemerintah Jember menjanjikan bantuan 18 buah selimu dan kasur.Namun yang diberikan hanya 2 saja.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Lakukan Skullbreaker Challenge yang Lagi Viral, Jika Nekat Siap-siap Berurusan Dengan Polisi

“Kejadian banjir pada Jumat (6/2/2020) lalu, paginya saya cek asrama,” kata pengasuh Ma’had Baitul Ilmi Mastur melansir dari Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Menurut Mastur, pada saat dia datang ke asrama, warga sudah ramai karena ada kunjungan Bupati Jember Faida.

Setelah dialog dengan warga sekitar, ada pembagian bantuan pada korban banjir.

Bantuan berupa kasur, selimut dan bahan pokok.

“Ditanya berapa penghuni asrama ini, saya bilang 18 santri.

Beliau (Faida) mengatakan, kalau gitu kasih satu-satu (selimut dan kasur),” kata Mastur.

Baca Juga: Nangis-nangis di Persidangan Minta Harta Dikembalikan Demi Keluarga, Istri Aktor Sekaligus Mantan Gubernur Ini Malah Kepergok Lagi Liburan Sambil Ngopi

Perintah untuk memberikan bantuan pada santri yang terdampak banjir itu disaksikan oleh camat, lurah, RW dan RT.

“Lalu diserahkan bantuan secara simbolis, ada 2 dus sembako, 5 selimut dan 5 kasur, saya hitung ada lima,” kata Mastur.

Setelah selesai penyerahan bantuan secara simbolis itu, ada salah satu petugas yang datang menyampaikan bahwa bantuan itu ditarik kembali untuk sementara.

“Saya tanya kenapa, ini katanya akan diserahkan secara serentak oleh kelurahan, sesuai data yang diajukan. Katanya begitu,” ujar Mastur.

Baca Juga: Setelah Dijuluki The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot Didapuk Jadi Duta Anti Narkoba Oleh BNN: Saya Nggak Pernah Pakai Narkoba, Pernahnya Minum Ciu

Pihak pengurus Ma’had pun terpaksa mengembalikan bantuan tersebut.

Mereka berharap, bantuan kasur dan selimut sebanyak 18 buah, sesuai jumlah santri yang terdampak banjir.

“Karena waktu itu asrama ada yang jebol dan digenangi air. Kalau ada kasur, kami sudah tenang,” tutur dia.

Baca Juga: Usai Diperiksa, Terungkap Motif Penumpang Wings Air yang Buka Jendela Darurat Pesawat

Dalam unggahan di akun instagram @fakta.indo, Minggu (16/2/2020), peristiwa ini mendapat beragam komentar dari warganet, ada yang menyesali tindakan tersebut.

Bahkan ada seorang warganet yang mengomentari jika pemberian bantuan ini sebagai alat untuk panjat sosial (pansos).

Baca Juga: Ngobrol Mengenai Ganja dengan Najwa Shihab, Deddy Corbuzier Akui Pernah Pakai Saat SMA: Gue Stop Sebelum Ada Aturan Itu

@fakta.indo
@fakta.indo

Tangkapan layar instagram @fakta.indo

Akun @tiarauroraaaa berkomentar "Pansos biar nanti kepilih lagi gaes kalo nyalonin".

"Tarik aja lagi dia jadi warga biasa, jangan bupati" tulis @robihsan di kolom komentar.

"Warganya sendiri diprank" @ekkymot.(*)

Baca Juga: Fakta Baru Pelaku Penganiayaan yang Dilakukan Anak Bupati Rokan Hilir, Selain Sehari-hari Bekerja Sebagai Aparatur Sipil Negara

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com, Instagram