Penggunaan Pestisida untuk Pertanian Ternyata Bisa Mengancam Hewan ini, Kehidupan Manusia Jadi Konsekuensinya!

Selasa, 19 November 2019 | 08:00
Rodrigo Garrido/Reuters

Penggunaan Pestisida untuk Pertanian Ternyata Bisa Mengancam Hewan ini, Kehidupan Manusia Jadi Konsekuensinya!

WIKEN.ID -Membunuh serangga secara banyak seperti sebuah kiamat bagi hewan kecil itu.

Menurut para konservasionis mengatakan bahwa jika itu terus menerus dilakukan akan ada konsekuensi mendalam bagi manusia dan semua kehidupan di Bumi.

Sebuah laporan baru menunjukkan setengah dari semua jenis serangga mungkin telah hilang sejak tahun 1970 sebagai akibat dari perusakan alam dan penggunaan pestisida dalam jumlah besar.

Baca Juga: Video Mengerikan Ini Memperlihatkan Serangga Besar yang Berhasil Melahap Buaya di Dalam Air

Laporan itu mengatakan 40% dari 1 juta spesies serangga yang diketahui menghadapi kepunahan.

Penelitian yang ditulis oleh salah satu ahli ekologi terkemuka di Inggris, memiliki fokus khusus pada negara Inggris.

Alasannya karena serangga dari negara itu paling banyak dipelajari di dunia.

Baca Juga: Miliki Nama Unik, Hewan yang Hampir Punah Ini Berhasil Ditemukan Kembali di Hutan Vietnam

Dikatakan 23 spesies lebah dan tawon telah punah di abad terakhir, sementara jumlah penggunaa pestisida meningkat dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir.

Kupu-kupu Inggris yang berspesialisasi dalam habitat tertentu telah hilang sebanyak 77% sejak pertengahan 1970-an.

Ada juga efek pada hewan lain, seperti burung passerine yang hanya memakan serangga terbang.

Baca Juga: Hewan Mirip Anjing dan Rubah Ditemukan oleh Seorang Wanita, Ternyata Hewan itu Dilindungi dan Terancam Punah,

Tetapi para konservasionis mengatakan bahwa populasi serangga dapat diselamatkan.

Salah satu caranya dengan memperkenalkan dengan tegas untuk menghindari penggunaan pestisida dan membuat taman dan taman kota lebih ramah terhadap satwa liar.

Para ilmuwan mengatakan serangga sangat penting untuk semua ekosistem, seperti penyerbuk, makanan bagi makhluk lain, dan pendaur ulang nutrisi.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Penyelundupan Hewan Dilindungi dan Akan punah di Bali, Dibawa Dengan Truk

"Kami tidak bisa memastikan, tetapi dalam hal jumlah, kami mungkin telah kehilangan 50% atau lebih serangga kami sejak tahun 1970 - itu bisa jadi lebih," kata Prof Dave Goulson, dari Universitas Sussex, Inggris, yang menulis laporan untuk Wildlife Trusts.

Konservasionis mengatakan itu hal yang menakutkan.

Jika tidak menghentikan penurunan serangga dengan segera, akan ada konsekuensi besar bagi semua kehidupan di bumi dan untuk kesejahteraan manusia.

Baca Juga: Terancam Punah dan Paling Langka di Dunia, Hewan Ini Ternyata Hidup di Hutan Indonesia!

Menurut Goulson, serangga dapat pulih dengan membangun kembali taman dan taman kota.

“Ada potensi untuk jaringan besar habitat ramah serangga di seluruh negeri. Sudah banyak orang yang setuju dengan gagasan bahwa mereka dapat membuat kebun mereka lebih ramah terhadap satwa liar dengan melepaskan sedikit kontrol. Ada juga banyak dewan yang bebas pestisida," ucapnya.

Tantangan terbesar adalah bertani, yang sebayak 70% dari negara Inggris adalah tanah pertanian.

"Tidak peduli berapa banyak kebun yang kita buat ramah satwa liar, jika 70% dari pedesaan sebagian besar tetap memusuhi kehidupan, maka kita tidak akan membalikkan penurunan serangga,” ucapnya.

Baca Juga: Menyedihkan karena Terancam Punah, Bukan Hiu Tetapi Sirip Ikan Ini Bisa Dijual Dengan Omzet Rp 200 Miliar per Tahun

Menurut sebuah studi tahun 2017, hampir semua pertanian dapat secara signifikan mengurangi penggunaan pestisida mereka sambil tetap memproduksi makanan sebanyak mungkin.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perawatan kimia dapat dipotong tanpa mempengaruhi keuntungan pertanian.

Baca Juga: Pro Kontra Perdagangan Gading Gajah, Upaya Konservasi Terhadap Kepunahan Hatitat

Kepala eksekutif amal Buglife, Matt Shardlow, mengatakan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa habitat berkualitas di Inggris sangat terisolasi sehingga sebagian besar spesies invertebrata gagal bergerak ke utara untuk melacak jejak iklim di mana mereka dapat bertahan hidup.

Memulihkan jaringan habitat untuk serangga harusnya menjadi prioritas nomor satu.

"Apa pun yang dipikirkan orang tentang Brexit, ada peluang potensial ini untuk merevisi sepenuhnya sistem pertanian kami daripada sekadar memiliki tanah, adalah kemungkinan yang sangat mengasyikkan," ucap Goulson.

Baca Juga: Rayakan Tradisi Pertanian Kuno, Ribuan Domba Penuhi Jalanan Kota Madrid

(Mega Khaerani)

Tag

Editor : Amel