WIKEN.ID - Baru-baru ini sekolas menengah atas di Oregon, Amerika Serikat, dihebohkan dengan adanya murid yang membawa senjata api.
Dalam sebuah rekaman CCTV, tampak murid bernama Angel Granados-Diaz itu berjalan ke lorong Parkrose High School dengan senapan terisi di tangannya.
Senjata itu ia sembunyikan dengan apa yang tampak seperti tas atau selimut.
Angel kemudian terlihat memasuki sebuah ruangan dan orang-orang yang ketakutan terlihat melarikan diri.
Ketika orang-orang berusaha menyelamatkan nyawa mereka dari kemungkinan bahaya yang mengancam, Keanon Lowe justru bergeming.
Pelatih sepak bola sekolah ini tetap fokus mengarahkan senjata itu menjauh dari orang-orang.
Ia kemudian berhasil mengambilnya dari calon penembak.
Keanon dijuluki sebagai pahlawan karena tindakan heroiknya tersebut.
Terlepas dari keberhasilannya, cara Keanon memperlakukan murid tersebut membuat warganet kagum.
Ia tak hanya melakukan tindakan heroik, tetapi juga penuh kasih.
Rekaman CCTV yang baru-baru ini dirilis dari Parkrose High School menunjukkan Keanon berhasil melucuti seorang murid yang datang dengan senjata ke sekolah.
"Pintunya terbuka. Saya berada dalam jarak sekitar 3 kaki dari pintu, dan ada seorang anak dengan pistol," kata Keanon dilansir BoredPanda.
"Dalam sepersekian detik, saya menganalisis semuanya dengan sangat cepat. Saya melihat raut wajahnya, matanya, memandang pistol itu, menyadari bahwa itu adalah senjata sungguhan," lanjut Keanon.
Menurut Keanon, selebihnya adalah insting yang mengambil alih segala tindakannya.
"Saya menerjang pistol, meletakkan dua tangan di pistol," kata pelatih itu.
Rekaman itu juga mengungkapkan momen yang mengharukan di mana Keanon Lowe, beberapa saat setelah merampas pistol itu, berbicara kepada murid tersebut.
Ia merangkul dan memberi pria bersenjata itu pelukan.
Keanon berusaha menghibur Angel dan kemudian teringat bahwa Angel terus berkata bahwa dia tidak ingin melukai siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Menurut Keanon, Angel pun berteriak, "Tidak ada yang peduli dengan saya!”
Kemudian pelatih dan murid itu terlihat berbicara di sudut ruang kelas.
Polisi akhirnya datang dan menangkap remaja itu.
Pelatih yang penuh kasih yang menyelamatkan hari itu mengatakan bahwa seringkali kita tidak menyadari apa yang kita lakukan kecuali itu sudah selesai.
Angel Granados-Diaz sekarang berusia 19 dan telah mengaku bersalah atas tuduhan kepemilikan senjata, tetapi ia tidak dijatuhi hukuman penjara.
Sebaliknya, ia terikat untuk menjalani perawatan kesehatan mental dan menjalani masa percobaan selama 36 bulan. (*)