WIKEN.ID - Seekor anjing militer yang kehilangan kakinya saat bertugas di Afghanistan menerima medali sebagai penghargaan atas tugas yang di medan perang.
Dia adalah Lucca, anjing militer berjenis German Shepherd.
Lucca dilatih untuk mendeteksi bahan peledak.
Anjing Lucca dikerahkan dua kali ke Irak dan sekali ke Afghanistan, setidaknya sudah lebih dari 400 misi diikuti.
Pada tahun 2012, saat berpatroli di Afghanistan, ia terluka oleh ledakan IED, yang mengharuskan diamputasi kaki kirinya.
Baca Juga : Suami Grebek Sang Istri Tengah Asyik Selingkuh dengan WNA di Dalam Mobil, Begini Video Penangkapannya!
Kopral Juan Rodriguez, pawang, mengira dia telah dibunuh, tetapi bisa menyelamatkannya dan memberikan pertolongan pertama.
Lucca kemudian diterbangkan ke Jerman untuk perawatan dan rehabilitasi medis.
Sepuluh hari setelah ledakan, dia bisa berjalan lagi.
Setelah pulih di Camp Pendleton, Lucca resmi pensiun pada 2012 dan diadopsi oleh pawang aslinya, Sersan Gunnery Chris Willingham.
Pada tanggal 5 April 2016, Dispensary People's Sick Animals (PDSA), sebuah badan amal hewan di Inggris, memberikan Luca penghargaan Medali Dickin.
Dia menerima medali tersebut memalui sebuah upacara di Wellington Barracks, London tengah.
Penghargaan Medali Dickin ini diberikan lembaga kemanusiaan People's Dispensary for Sick Animals (PDSA).
PDSA menganggabahwa dia melindungi ribuan nyawa manusia sebagai bagian dari tugasnya.
Baca Juga : Viral! Pasangan Ini Menikah dengan Jaket Ojek Online, Diarak Ratusan Diver!
Anjing Lucca dianggap sebagai binatang yang setara dengan Victoria Cross.
Penghargaan ini adalah pertama kalinya untuk seekor anjing Korps Marinir AS.
Lucca juga menerima sebuah plakat dan pita Purple Heart tidak resmi dari penerima Marinir yang dua kali menerima penghargaan.
Setelah sembuh total dari cederanya, Lucca pun pensiun.
Anjing Lucca tinggal di California bersama Gunnery Sgt. Chris Willingham dan keluarganya.
Dalam masa pensiun, anjing dengan tiga kaki menjadi duta besar yang terkenal, membawa kesadaran akan layanan penting dari anjing pekerja militer yang telah digunakan Amerika Serikat sejak Perang Dunia II.
Dalam masa pensiun, Lucca dan Willingham muncul di sampul majalah, mengunjungi beberapa prajurit dan anak-anak yang sedang sakit serta menghadiri undangan beberapa acara untuk memberikan inspirasi.
Lucca akhirnya meninggal dunia pada bulan Januari 2018 atau beberapa miggu sebelum anjing Lucca berulang tahun ke-14.
Kisahnya masih menyentuh kehidupan dan menginspirasi orang lain.
Baca Juga : Orangtua Ini Tak Percaya Saat Melihat Kelakuan Anjing Mereka Lewat CCTV, Terlalu Menggemaskan!
Kisah pelayanan anjing Lucca hingga ia kehilangan kakinya pun akhirnya ditulisa dalam buku "Top Dog: The Story of Marine Hero Lucca" yang ditulisa oleh penulis Maria Goodavage.
Lucca lahir di Belanda dan oleh pasukan Pertahanan Israel membawanya ke Israel.
Anjing Lucca dilatih di sana selama enam bulan dengan tim Amerika dan kemudian dilantik di Lackland di Amerika Serikat.
Ia pun dibawa ke Yuma Proving Ground di Arizona untuk pelatihan di lingkungan yang mirip dengan Irak.
Baca Juga : Inilah Aksi Ken-kun, Anjing Penunggu Kedai Ubi Panggang di Jepang
Selama 6 tahun, anjing Lucca melayani dan membantu tugas Korps Marinir AS.
Selama waktu itu, dia menyelesaikan lebih dari 400 misi.
Dia dilatih sebagai anjing pencari khusus, dan termasuk dalam kelompok elit anjing yang mampu bekerja tanpa tali pada jarak jauh dari penangan mereka dalam situasi berbahaya.
Dalam misinya, tidak ada manusia yang menemaninya yang pernah terluka.
Ia ikut sekitar 400 misi di Afghanistan dan tiga misi pertempuran di Irak.
Anjing Lucca memilki kemampuan menemukan amunisi dan bahan peledak. (*)
Baca Juga : Pilot Ini Selamatkan Bayi Simpanse, Videonya Buat Warganet Terharu!