Keisya mengakusetiap latihan selalu aman. Tidak ada masalah dan dia selalu berhasil mencapai nada tinggi.
Begitu pula saat check sound maupun on air di radio.
“Tiap latihan nadanya dinaikkan satu, dinaikkan lagi, itu aman. Lebih tinggi dari nada asli dan setiapcheck soundaman, kalau radio on air aman,” kata Keisya Levronka.
Namun, ia acap gagal mencapai nada tinggi lagu tersebut saat tampil di panggung.
Belakangan Keisya baru mengetahui dari psikolog, bahwa tanpa dia sadari apa yang dia alami ternyata karena adanya trauma.
“Tapi ketika ketemu orang banyak aku benar-benar gemetar, aku yang benar orang-orang lihatfine-fineaja, fokus persiapan tapi di dalam (hati) deg-degan. Aku pertama kali ke psikolog dan aku benar-benar enggak pernah ke sana,” ungkap Keisya.
“Aku cuma ngecek, dan itu jatuhnya trauma. Tiap nyanyi ketemu orang dikit enggak apa-apa, masih aman. Sedangkan nyanyi butuh ketenangan,” tambah Keisya.
Rupanya trauma yang akhirnya membuat suara dia fals itu dipicu oleh seringnya Keisya mendapat perundungan saat pertama kali gagal mencapai nada tinggi.
“Tapi ketemu orang banyak karena aku selalu baca asumsi mereka, komen mereka, jadi ke bawa ke alam bawah sadar,” ungkap Keisya.
Namun Keisya mengaku telah tips dari psikolog tersebut agar bisa tenang dalam bernyanyi.