Padahal dia sendiri fokus untuk karantina dan langsung melakukan perawatan di rumah sakit.
"Ashanty dia curhat ke saya itu setelah kena hujatan di Twitter. Dihujat bahwa 'kamu salah nih.' Padahal harusnya orang-orang kayak Ashaty ini harus speak up bahwa dia udah 2 kali vaksin, gejalanya juga ringan tapi di judge seolah-olah dia menyebarkan kematian. Padahal dia fokus karantina," jelas dr. Tirta.
Ia juga tak menyalahkan Ashanty dan keluarganya untuk berlibur ke Turki di tengah pandemi.
Pasalnya pemerintah sendiri tak mengeluarkan larangan bepergian dan berwisata ke luar negeri.
"Ya kan nggak ada yang larang (ke luar negeri). Orang nggak keluar negeri karena ada yang larang," tambahnya.
Dokter Tirta kemudian meminta untuk netizen lain kali sebaiknya memahami akar permasalahan dulu sebelum menghujat.
Ia pun malah kembali melontarkan pertanyaan apakah ada larangan berpegian ke luar negeri sejak bulan November lalu.
"Jadi gini, jangan diputarbalikkan. Netizen itu nggak paham akar permasalahannya.
Sekarang saya tanya, apakah ada peraturan yang melarang bepergian ke luar negeri atau berwisata sejak bulan November? Nggak ada kan? jadi wajar dong kalau ada orang ke luar negeri," pungkas dr. Tirta.
Dokter Tirta pun juga malah heran jika Ashanty dituding bersalah lantaran telah melakukan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan negara.
"Dia pulang dia kena covid. Kabur gak? Gak, patuh gak? karantina di RS Premiere, berapa hari? 11 hari. Gejalanya di update? update, vaksin dua kali? Ya, salahnya dimana?" jelasnya.