Saat itu, Inul tiba di Jakarta untuk mengadu nasib. Seorang produser pun mengajaknya rekaman dan syuting video klip.
Namun, usai merekam lagu dan syuting, sang produser dan pencipta lagu tersebut minta sesuatu di luar pekerjaan."(Produser dan pencipta lagu mengajak) bancakan alias diperawani ramai-ramai. Aku telepon Mas Adam dan kutanya,
'Bagaimana kalau aku pulang dan sudah tidak perawan? Apakah kamu mau sama aku?' ," cerita Inul.
Adam Suseno sendiri menyerahkan keputusan pada Inul.
Namun, Inul teringat sang ayah yang menentang mimpinya terjun ke dunia dangdut.
Kala itu, Inul hendak membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa jadi penyanyi dangdut yang membanggakan."Aku sudah janji aku akan tunjukkan sama dia suatu saat akan bangga padaku, tapi tidak dengan cara gila, naif, murah!Aku takar imanku sampai di mana, aku kuat apa tidak.
Punya album, perawan hilang, tapi lagu tidak meledak, yang rugi gue," lanjut Inul.
Inul Daratista lantas menolak tawaran itu. Ia memilih pulang kampung dengan bus.
"Dan aku dikasih amplop sambil diusir," tutur Inul Daratista.Kesuksesan Inul justru datang dari jalan lain yang tak ia duga.Inul populer lewat VCD bajakan yang merekam aksinya menggoyang panggung.Sejumlah produser hingga stasiun televisi pun meminangnya.
(*)