Di dalam buku tersebut sudah tersedia pulpen yang rupanya mempunyai makna tersendiri.
Ashraf meminta BCL menganggap buku tersebut adalah hidupnya, lalu pulpennya merupakan kekuatan.
"Lo tau bisa nulis apa aja di buku ini. Kamu bisa nulis takdirmu sendiri', kasarnya gitu. Aku tau kamu enggak suka nulis, tapi ini simbol kalo kamu punya kekuatan untuk menulis takdirmu sendiri' itu yang dia tulis buat gue," ucap BCL mengingat momen manis tersebut.
Buku itu, dijelaskan Ashraf ke BCL, merupakan sebuah simbol dirinya memiliki kekuatan untuk menuliskan sebuah nasib.
"Itu dia tulis buat gue dan itu yang gue pegangin waktu Ashraf gak ada. Semua ada di situ," kata BCL.
Sampai saat ini, BCL mengaku suka menulis isi hatinya di buku pemberian mendiang suami tersebut.
"Nanti gue mungkin bisa bagikan isi tulisan di bukunya, it's powerfull, the word it's powerfull," tutur ibunda Noah.
"Itu yang gue liat terus buku itu aja, gue bisa menulis apa saja, segala proses," kata BCL. (*)