“Sampai di sana, aku tiga hari diinfus, disuntik ini itu. Mereka yang lihat aku tuh langsung benar-benar diseriusin,” kata Ashanty.
Ashanty bersyukur bisa menyelamatkan kandungannya.
“Berangkatlah aku, jadi deh anak itu (Arsy), satu bulan aku (dirawat) di Singapura,” tuturnya.
Ketika mengenang cerita masa lalu, Anang kembali mengingat betapa keras kepalanya Ashanty saat itu.
“Mungkin keyakinan seorang ibu, aku menemukan dalam dirinya, ini orang keras benar kayak batu. Sebelumnya enggak, nurut saja,” kata Anang.
Waktu berlalu, Arsy pun tumbuh menjadi gadis cilik yang aktif, lucu, dan kerap bertingkah kocak.
Tingkah dan polah Arsy yang polos sering mencuri perhatian dan membuat orang tertawa.(*)