"Awal aku kenal dia, aku berhijab tapi cuma pakai jilbab biasa aja.
Pakai pashmina yang gini (tidak menutup dada), gak pakai ciput, gak pakai daleman (ciput ninja). Terus pakai baju, pakai celana yang ketat," ungkap Sherel.
Ia pun membeberkan perlakuan Taqy saat melihatnya masih menggunakan celana ketat.
Sherel kagum Taqy begitu menghargai perjalanannya dalam berhijrah.
"Dia gak melarang kayak 'Kamu ngapain sih pakai gituan?' dia diemin aja. Aku kan kajian, tempat aku kajian tuh tempat orang-orang salafi gitu.
Jadi yang datang kebanyakan pada pakai cadar semua, ya aku dan Kara (teman) ini gak enak kalau gak cadaran.
Jadi aku cadaran juga terus si Taqy ngomong 'Kamu bagus tahu kayak gitu, Masyaallah'," lanjutnya.
Sherel pun sempat penasaran mengapa Taqy tak memaksanya mengenakan busana syar'i.
Setelah mendengar jawaban Taqy, kesadaran dalam diri Sherel mulai tumbuh.
"Aku pelan-pelan banget sih prosesnya, si Taqy gak pernah ngelarang aku mau pakai gimana, aku gak pakai kaus kaki, gak pakai ciput.