"Pasca oprasi caesar Rachel mengalami komplikasi yang menyebabkan pendarahan dalam hebat," ucap Edwin.
Hal ini membuat dokter harus mengambil tindakan untuk melakukan operasi kembali guna menghentikan penyebab pendarahan.
Akhirnya, menurut Edwin, pihak keluarga memutuskan agar dilakukan pengangkatan rahim.
"Dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya," ujar Edwin Aprihandono.
Pendarahan ini disebut menyebabkan Rachel Maryam kehilangan banyak darah, yang membuat HB darahnya menjadi drop dan membutuhkan banyak sekali transfusi darah.
Edwin kemudian menjelaskan bahwa kondisi itu membuat Rachel Maryam harus dibuat tidak sadar dan bukan mengalami koma.
"Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel 'ditidurkan' atau dibuat 'tidak sadar' selama 2 hari dari total 4 hari Rachel dirawat di ICU. (Jadi berita bahwa Rachel 'koma' sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya 'ditidurkan')," kata Edwin.
Saat ini, Edwin mengatakan Rachel Maryam sudah berhasil melewati masa kritis dan masuk masa pemulihan.
Edwin Aprihandono menambahkan, Rachel Maryam juga sudah bertemu dengan bayinya.