"Karena lulus (kuliah) enggak, tapi bandel banget, masa depan nggak tahu mau ke mana, nilai juga biasa aja, jelek sih," imbuhnya.
Baim terbahak saat mengakui nilai sekolah jelek.
Ia juga sadar bahwa sebagai anak saat itu Baim bisadikatakan cukup 'bandel'.
Apalagi sebagai lelaki yang mulai dewasa, egonya elalu beririsan dengan sang ayah.
"Pas waktu itu jauh dari papah emang mungkin egonya kita kali ya," tutur Baim.
Apalagi sebagai lelaki yang mulai dewasa, egonya elalu beririsan dengan sang ayah.
"Pas waktu itu jauh dari papah emang mungkin egonya kita kali ya," tutur Baim.
"Kalau orang-orang jam sepuluh boleh keluar kok gue nggak boleh sih, akhirnya kabur," curhatnya.
Tak hanya itu, ia bahkan sempat menyesali dilahirkan di keluarganya.
Kekalutannya sampai membuat ia berpikir untuk lahir di keluarga yang lebih kurang beruntung namun penuh kasih sayang.
Hal itu kemudian memicu Baim untuk berinisiatif meninggalkan rumah.