Follow Us

Dosen ITB Bikin Ventilator, Baru Sadar Mafia Kesehatan Bikin Harga Komponennya 10 Kali Lebih Mahal

None - Jumat, 03 Juli 2020 | 20:40
Pencipta Vent-I, Syarif Hidayat (kemeja putih) tengah melihat proses pengerjaan ventilator portable.
(KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Pencipta Vent-I, Syarif Hidayat (kemeja putih) tengah melihat proses pengerjaan ventilator portable.

Wiken.id - Syarif Hidayat menyunggingkan senyum. Ia menyenderkan punggungnya di sofa ruang kerjanya, di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia teringat saat tenaga dan pikirannya dikuras saat menciptakan Ventilator Indonesia (Vent-I).

“Di sinilah saya menghabiskan waktu hampir 6 minggu saat menciptakan Vent-I. Tidur hanya 4 jam di sofa ini setiap malam,” ujar Syarif kepada Kompas.com, Senin (29/6/2020).

Sofa berwarna hitam itu menjadi saksi bagaimana kerja keras Syarif di tengah cibiran, kesulitan bahan material karena Covid-19, hingga keterbatasan dana.

Baca Juga: Kacau! Pengembang Facebook Bisa Akses Data Pengguna yang Tidak Aktif

Berawal dari Tantangan

Syarif menceritakan awal mula Vent-I tercipta.

Saat itu, menyusul kebijakan work from home (WFH) dari pemerintah, ITB memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Diikuti dengan Masjid Salman ITB yang menutup kegiatan masjid sementara waktu untuk memutus rantai penularan virus corona.

Sepulang rapat dari Salman ITB, ia bertemu dengan alumni ITB yang masuk ke dalam tim Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam penanganan Covid-19.

“Dia bertanya, pak bisa bikin sprayer? Saya jawab bisa. Kalau bikin ventilator? Saya jawab, nanti saya pelajari dulu. Jadi ucapan ventilator itu datang dari dia,” tutur Syarif.

Halaman berikutnya >>>

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest