Bahkan ia menyebutkan memiliki kemampuan rap dari teman-temannya.
"Mungkin gue merasa lebih nyaman, makanya kalau sekarang orang nanya gue bisa ngerap, ya karena dari kecil gue gaulnya sama mereka-mereka," kata Boy.
"Gue nyaman sama mereka, di sekitaran mereka, karena mereka orang-orang bukan yang ibarat kata punya uang dari orangtuanya terus beli mobil porsche dan sebagainya,"
"Tapi mereka itu orang yang hustling dan ya semacam itu lah." tambah Boy.
Boy mengungkapkan, meski teman-temannya membuatnya merasa nyaman, tak bisa dipungkiri kalau lingkungannya juga membuatnya melakukan hal-hal yang terbilang 'nakal'.
"Jadi gue merasa nyaman. Tapi di waktu yang sama memang pergaulannya rada off lah," ungkap Boy.
"Di usia yang sangat muda gue udah minum-minum, party, di sekolah gue mabuk,"
"Sampai datang di poin di mana orangtua gue pindahin gue ke sekolah kristen," imbuhnya.
Boy menceritakan, kenakalan-kenakalan itu dilakukannya di usia belasan, saat ia duduk di bangku SMP.