Bahkan KD pun bersembunyi-sembunyi setiap kali transaksi narkoba di rumahnya agar tak seorang pun melihat ulahnya.
Sampai suatu ketika Anang Hermansyah mendapati KD mengonsumsi narkoba karena ada sisa puntung rokok sang bandar di meja ruang tamunya.
Kala itu KD tidak memperhatikan putung rokok sang bandar karena sudah terbuai dengan nikmatnya shabu.
"Asbak di meja penuh dengan puntung rokok. Pikiranku terarah sepenuhnya pada shabu yang siap kunikmati. Mataku luput dari pemandangan puntung rokok di asbak," katanya.
Akhirnya, Anang pun menaruh curiga dan menyelidiki ulah Krisdayanti di rumah selama ini.
Setiap kali orang di rumah menggelengkan kepala, Anang tak langsung percaya.
Ia seketika sangat terkejut ketika masuk kamar didapati Yanti sedang menikmati shabu.
"Anang menjerit histeris. Anang memelukku. Ia syok. Entah berapa lama ia menangis. Aku hanya meringkuk takut dan bersalah di pojok tempat tidur. Aku menangis," ujar KD.
Selanjutnya terjadi melodrama sepanjang malam. "Malam itu kami tak bisa melepaskan pelukan dan terus menangis," kenang Yanti. Anang juga memberitahu ibu Yanti dan Yuni Shara (kakak kandung KD) mengenai aib itu
Setelah menenangkan diri beberapa hari, Anang akhirnya membawa Yanti ke sebuah pondok pesantren di Jember, tempat dulu ia pernah menjadi santri.