Dalam cuitn Laode itu juga disertai dengan menyebutkan akun Divisi Humas Polri, Ombudsman, KPK RI, Kemendagri, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Hebohnya hand sanitizer berstiker dirinya, membuat Bupati Klaten Sri Mulyani angkat bicara.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan, bantuan hand sanitizer dari Kemensos untuk daerah Klaten diakui hanya sekitar 1.000 botol.
Sedangkan pengadaan hand sanitizer yang dibagikan kepada warganya dianggap mencapai puluhan ribu botol.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," ujar Sri Mulyani.
"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," sambungnya.
Menurut Sri, beberapa hand sanitizer berstiker gambar wajahnya itu diakui juga dibagikan kepada internal PDI-P, yakni untuk pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," aku Bupati Klaten.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bereaksi tegas ketika mendapatkan laporan tersebut dari pengguna media sosial.