Jasad pasutri ini ditemukan pertama kali pada pukul 08.30 WIB.
Dilansir dari SuryaMalang.com, motif pasutri yang diduga bunuh diri secara bersamaan adanya orang ketiga yang berujung perceraian.
Kapolsek Wagir AKP Sri Widya Ningsih mengatakan, perceraian kedua korban diputuskan hari ini (Selasa).
Baca Juga: Satu Bulan Setelah Anak Karen Pooroe Diotopsi, Inilah Hasilnya, Akan Dituangkan Dalam BAP
Adanya orang ketiga diduga menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga pasutri ini.
"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai. Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," kata Sri, Selasa (10/3/2020), dikutip dari SURYAMALANG.com.
Pasca-kejadian itu, hingga kini, polisi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab pasutri ini bisa tewas secara bersamaan.
Sebelum ditemukan tewas, pasutri ini meninggalkan surat wasiat kepada anaknya yang berbunyi korban tak ingin diotopsi.
Adanya surat itu membuat keluarga percaya akan surat tersebut.
"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan otopsi. Kami juga tidak tahu, karena mulut korban (YI) ada buihnya. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.
Diketahui, JW diduga tewas karena gantung diri, sementera istrinya YI tewas dengan busa di mulutnya.