Reruntuhan rumah, terowongan bawah tanah yang menjadi tempat tinggal para tentara hingga desa-desa yang ditinggalkan menjadi pemandangan yang menakjubkan sekaligus meresahkan.
Suara bom, pertempuran pesawat, hingga para tentara yang akan menyerbu musuh juga seolah membawa penonton ke medan perang.
Hal inilah yang membuat penonton tidak hanya dimanjakan dari segi visual saja, tetapi juga audio.
Salah satu keunggulan dari film ini menggunakan tata cara pengambilan gambar dengan konsep one shot atau pengamblan gambar secara terus menerus tanpa tampilan cut.
Tentu saja ini dimaksudkan agar adegan perang dengan intensitas tinggi bisa memuaskan penonton.
Tidak melulu soal ketegangan, penonton juga dibawa dalam rasa haru.
Terutama adegan yang menampilkan persahabatan antara Schofield dan Blake hingga adegan Schofield bertemu dengan wanita Prancis di reruntuhan rumah.
Emosi para tentara yang menunggu ‘jadwal tempur’ dengan benyanyi lagu kerinduan kepada keluarga juga membuat penonton terharu.
Selain dua tokoh utama yang diperankan oleh George McKay dan Charles Chapman, sederet nama lain seperti Mark Strong, Andrew Scott, Richard Madden, Colin Firth hingga Benedict Cumberbatch.
Baca Juga: Kentut Secara Tak Teduga, Kuda Nil Ini Malah Buat Pengunjung Kebun Binatang Tertawa dan Terhibur