"Saya tanya ke pegawai, ini apa? Katanya uang dari pasien. Sontak saya kaget, karena baru pertama kali ada yang bayar pakai uang recehan," Yudiansyah Sutawijaya.
Yudiansyah Sutawijaya lantas memanggil pegawai termasuk bidan yang menangani persalinan guna menghimpun informasi lebih jauh terkait sesuatu yang tak biasa itu.
Selanjutnya, Yudiansyah Sutawijaya memutuskan memanggil Yanto dan Riska keesokan harinya untuk mendengar langsung alasan di balik mereka membayar pakai uang koin.
"Karena besoknya hari Minggu (libur), jadi mereka datang ke puskesmasnya hari Senin. Setelah saya mendengar cerita dari mereka, saya benar-benar terharu, bangga, dan kagum. Dari situlah kemudian saya memutuskan untuk mengembalikan lagi uang mereka sebagai bentuk apresiasi," ucapnya.
Dirinya kagum, dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, pasangan tersebut mampu mempersiapkan proses persalinan dengan matang.
“Kendati ekonominya kurang, mereka tetap berusaha membayar penuh, tanpa minta keringanan, apalagi minta dibebaskan (biaya persalinan)," ujar dia.
Yudi tak menyangka, kebijakannya itu menjadi awal kehebohan kasus ini yang mendapat perhatian publik, termasuk media.
"Tidak ada motif apa pun atas kejadian ini. Saya hanya mengikuti apa kata hati saya saja, tidak lebih," ucapnya.
Belakangan, Yudiansyah Sutawijaya juga mendatangi rumah Yanto dan Riska untuk menyerahkan uang Rp 1 juta.
Uang sebesar itu merupakan biaya persalinan yang telah dibayarkan pasutri tersebut kepada pihak puskesmas.