Follow Us

Usianya Masih 17 Tahun, Wanita Ini Dilarang Bertemu dengan Sang Ibu Hingga Dipaksa Layani Putra Raja Meski Dirinya Sedang Menstruasi

Amel - Sabtu, 16 November 2019 | 10:00
Usianya Masih 17 Tahun, Wanita Ini Dilarang Bertemu dengan Sang Ibu Hingga Dipaksa Layani Putra Raja Meski Dirinya Sedang Menstruasi:
Instagram Manohara

Usianya Masih 17 Tahun, Wanita Ini Dilarang Bertemu dengan Sang Ibu Hingga Dipaksa Layani Putra Raja Meski Dirinya Sedang Menstruasi:

Mereka dilarang bertemu bahkan berkomunikasi setelah menikah dengan putra Raja Kelantan, Malaysia, Tengku Temenggong Muhammad Fakhry Petra, pada 26 Agustus 2008.

Didampingi kuasa hukumnya, Afrian Bondjol ”Boy” dari OC Kaligis & Associates, dan pengacara keluarga, Yuri Darmas, Daisy mendatangi Direktorat Perlindungan WNI di gedung Departemen Luar Negeri, Jumat (24/4) pagi.

Baca Juga: Sadap Rekaman Ayah Kandungnya yang Asyik Berselingkuh, Sang Anak Sampai Ditodong Pedang Panjang: Tak Pulang-pulang Lagi!

Baca Juga: Meski Tak Berjodoh dengan Deswita yang Mengaku Dulu Dikhianati, Kini Taufiq Hidayat Bahagia Bersama Ami Gumelar, Intip Potret Keluarganya!

Siangnya, Daisy menemui M Ridha Saleh, Wakil Ketua/Bidang Internal Komnas HAM.

”Kami membawa bukti telah terjadi tindak kekerasan dan kesewenang-wenangan terhadap Manohara sebagai warga negara Indonesia yang ada di Malaysia,” ujar Boy.

Di lain pihak, Ridha menyatakan pihaknya telah meminta dukungan Komnas HAM di Malaysia dan berkirim surat ke kementerian luar negeri di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Dituding Selingkuhan Hingga Menikah Siri di ICU, Artis Cantik Ini Justru Ditinggalkan Pebulutangkis Tampan Meski Sudah 3 Tahun Tunangan!

Baca Juga: Nagita Slavina Tampak Cantik dengan Balutan Scraf di Lehernya, Tampilannya Justru Bikin Heboh Netizen: Ngalungin Motor!

Untuk menanyakan tiga hal, yakni pengaduan tindak kekerasan, pelecehan warga negara, dan pencekalan yang tidak beralasan.

Kepada kedua instansi tersebut, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dokter Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry.

Berkas-berkas tersebut dibuat saat Mano kabur ke Indonesia, antara Oktober 2008-Februari 2009. Dalam surat keterangan pemeriksaannya, akhir Februari 2009, dr Naek L Tobing mengungkapkan adanya kekerasan seksual yang dilakukan Tengku Fakhry terhadap Mano.

Source : Kompas.com

Editor : Wiken

Latest