Hal ini mengingat di kondisi lokasinya tinggi tekanan anginnya.
Ruas tol di daerah itu berupa lorong atau bukit yang digali, sedangkan di sisi selatan terdapat lembah yang terbuka.
Konstruksi area itu dinilai dapat memicu tekanan angin yang mendorong barier bergerak ke tengah.
Apalagi dua barier tersebut tak terisi air sehingga sangat mudah bergerak jika tertiup angin.
“Kebetulan di sta 62-67 adalah bukit yang digali sehingga seperti lorong, sedangkan di sisi selatan lembah terbuka sehingga angin dari lembah yang lumayan kuat ketika melewati lorong bisa semakin kuat,” ujar Agus yang dikutip dari Kompas.com.
Agar tak kembali bergerak Manajemen PT Jasamarga Pandaan-Malang akan memastikan semua water barrier yang ada di sepanjang ruas Tol Pandaan-Malang akan terisi air.
Langkah ini dilakukan agar barier tak bergerak hingga menghalangi kendaraan yang melintas di jalan.
"Nanti water barrier mesti diisi air," kata Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang Agus Purnomo.
Jalan Tol Pandaan-Malang adalah jalan tol sepanjang 38,48 kilometer yang menghubungkan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dengan Kota Malang, Jawa Timur.
Jalan tol ini melintasi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang, serta merupakan bagian dari jalan tol yang menghubungkan antara dua kota terbesar di Jawa Timur yaitu Surabaya dan Malang.