WIKEN.ID -Minggu yang lalu, di Thailand terjadi tragedi kematian gajah yang mendadak dan jumlahnya cukup besar.
Ada 11 gajah yang terdiri dari dalam satu keluarga ditemukan mati di dasar sungai.
Pada awalnya hanya ada enam gajah yang diperkirakan telah mati.
Beberapa hari kemudian lima gajah terlihat mati di hilir sungai.
Dugaan sementara menurut penjaga taman di Taman Nasional Khao Yai, 11 gajah mati dalam misi penyelamatan.
Ketika mereka melintasi air terjun di taman nasional Haew Narok yang lokasinya di Pak Phli District, Nakhon Nayok, Thailand.
Lintasan di air terjun ini sangat berbahaya dan tingginya mencapai 150m.
Saat melintas, salah satu kawanan gajah yang masih kecil tergelincir.
Gajah yang lain pun turun dan jatuh untuk berusaha menyelamatkannya.
Meskipun hilangnya 11 gajah bukanlah bencana besar bagi spesies itu, ada sesuatu fakta lain yang menarik.
Salah satunya adalah pengorbanan diri yang nyata ternyata menggemparkan seluruh dunia.
Dan kisahnya pun viral.
Lalu, masuk akalkah jika gajah memiliki empati dan keterampilan untuk mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan bayi mereka?
Baca Juga: Gajah-gajah Selalu Berbaris untuk Memeluk Wanita Ini, Alasannya Bikin Terharu!
Dr. Joshua Plotnik, asisten profesor psikologi di Hunter College City University di New York, adalah salah satu peneliti yang telah mempelajari gajah di Thailand selama lebih dari satu dekade.
Dikutip dari BBC ia mengatakan bahwa tanpa saksi, semua pihak tidak bisa berasumsi apa yang terjadi pada gajah-gajah yang mati tersebut.
"Tentu masuk akal untuk mencurigai bahwa ketika seekor gajah dalam kelompok keluarga berada dalam bahaya, gajah-gajah lain mungkin melakukan apa saja untuk membantu." ucapnya.
Ada bukti yang terdokumentasi dengan baik dari gajah yang mengenali bahaya dan mengkoordinasikan tindakan mereka untuk melakukan penyelamatan diri.
Dr. Plotnik mengatakan tampaknya tidak mungkin bahwa mereka akan secara aktif pergi ke air terjun dalam situasi berbahaya seperti itu.
Baca Juga: Tersebar Video Viral di Thailand, Hewan Aneh Mirip Kura-Kura dengan Cangkang Terlepas
Kemungkinan besar itu adalah kecelakaan yang mengerikan.
Dr. Rachel Dale, seorang spesialis perilaku gajah di Universitas Kedokteran Hewan di Wina, setuju bahwa gajah tidak diragukan lagi akan membantu gajah lain yang sedang dalam bahaya.
Dr. Dale juga menambahkan, mereka juga hewan pintar, benar-benar pintar.
Jadi mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan semacam penilaian risiko asal sebelum bergegas masuk untuk melakukan penyelamatan.
Dalam sentuhan emosional lainnya, ada dua gajah diketahui selamat dari kejatuhan, seekor gajah betina dengan anaknya.
Mereka terperangkap oleh bebatuan licin di bagian bawah.
Dengan bantuan petugas taman maka bahaya dapat dihindari.
Jika gajah memang memiliki empati dan kecerdasan untuk memahami ketika salah satu dari sesama golongannya dalam kondisi bahaya dan mencoba menyelamatkan mereka, lalu mengapa mereka bisa mengalami hal ini.
"Ini adalah hewan berotak besar, cerdas, sosial, empati. Aku berpendapat mereka akan menderita trauma yang sama dengan yang akan kita alami." kata Dr Plotnik.
Baca Juga: Baru Pertama Kalinya, Kebun Teh untuk Konservasi Gajah, Telah Mendapatkan Sertifikasi Rawah Hewan
Hubungan yang tepat antara anggota keluarga belum diketahui.
Tetapi jika pemimpin mereka ada di antara yang mati, mereka akan kehilangan puluhan tahun pengetahuan penting tentang rumah hutan mereka.
Karena kehidupan gajah hampir sama dengan manusia dan mereka bergantung pada pengetahuan generasi, Dr Dale menjelaskan, hal ini bisa memakan waktu yang sangat lama untuk melihat efek dari kehilangan semacam ini.
Apakah hal itu mengubah perilaku dan rute tradisional mereka atau tidak.
Tetapi petugas taman yakin gajah-gajah memiliki keterampilan untuk bertahan hidup dan akan belajar dari pengalaman mereka untuk menghindari diri dari jatuh seperti sebelumnya.
Kasus-kasus seperti ini mungkin jarang terjadi, kata Dr Plotnik.
Tetapi itu adalah pengingat bahwa bahkan untuk hewan sebesar gajah, "alam liar bukanlah tempat yang ramah".
Jasad gajah ditemukan dan diperiksa, kemudian dimakamkan di lokasi Taman Nasional Khao Yai.
Mereka akan dikenang setiap tahun dan akan diadakan upacara peringatan taman untuk gajah yang hilang jatuh meninggal.
"Sangat menyedihkan bagi petugas taman karena mereka tidak ingin ini terjadi lagi. Ini sangat emosional bagi orang-orang Thailand, " kata Mr Noonto. (*) (Mega Khaerani)