Pihak berwenang pun memberikan pembaruan langsung di Facebook karena semakin banyak orang Thailand yang tertarik untuk mengetahui kemajuannya.
Saat kabar kematian Mariam tersebar, wajar publik kaget dan ikut bersedih.
Satu minggu sebelum kematiannya pada 17 Agustus 2019, Mariam demam dan menolak untuk makan.
Hewan ini pun kehilangan berat badannya dan tak lama setelahnya mati.
Dokter hewan yang memeriksa Mariam menyatakan bahwa banyak potongan plastik kecil menyumbat ususnya.
Hal itu kemudian menyebabkan infeksi darah dan radang paru-paru. "Semua orang sedih dengan kehilangan ini, tetapi itu menegaskan bahwa kita perlu menyelamatkan lingkungan untuk menyelamatkan hewan laut langka ini."Dugong terdaftar sebagai hewan "rentan", yang berarti mereka berisiko tinggi dalam bahaya di alam liar, setelah ribuan tahun diburu oleh manusia untuk diambil daging dan minyaknya.
Undang-undang Thailand melarang perburuan atau perdagangan dugong, tetapi negara itu mengakui mereka memiliki masalah dengan polusi plastik di laut.
Pada bulan Juni, bersama dengan sembilan negara Asia Tenggara lainnya, Thailand mengadopsi deklarasi bersama untuk memerangi sampah laut. (*)