Warga Desa Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini dihajar oleh suaminya karena memergokinya berselingkuh.
Perselingkuhan dan KDRT ini bukan kali pertama dilakukan suami korban, tetapi baru kali ini korban berani bercerita.
Terkait kabar perselingkuhan, Herman mengaku bahwa mendengar kabar tersebut dari pihak saudara yang memang tinggal berdekatan dengan ibunya.
"Kalau untuk selingkuh saya tahu hanya segelintiran. Karena saya itu jarang di rumah, kebetulan saya di luar. Paling tahu kabar itu dari bibi dari saudara-saudara saya yang mengadu ke saya," jelasnya.
Baca Juga: Awalnya Antar Pizza ke Pelanggan, Pria Ini Tak Menyangka Akhirnya Jadi Pahlawan dari Kasus PenganiayaanHerman mengungkapkan juga bahwa kejadian KDRT yang menimpa ibunya juga pernah dialami.
Hanya saja, kejadian sebelumnya Herman tidak membuat laporan ke pihak berwajib lantaran permintaan sang ibu.
Terkait biaya, Herman menjelaskan bahwa masyarakat yang mengetahui kasus ini terketuk hatinya sehingga melakukan pengumpulan biaya sukarela untuk biaya berobat (A).
"Kalau untuk biaya, pertama masuk itu tidak bisa pakai BPJS karena BPJS tidak mengcover KDRT. Terus warga sini simpati dan secara swadaya untuk melakukan sumbangan untuk biaya pengobatan. Karena pihak rumah sakit mengatakan bahwa ibu syarafnya kena, matanya juga pendarahan," jelasnya.
Beberapa netizen yang mengetahui kondisi ini pun membuka donasi melalui donasi online, Kitabisa.
Donasi dengan judul 'Bantu korban kdrt' sudah terkummpul dana hingga Rp 13,3 juta.
Donasi yang terkumpul ini jauh dari target yang hanya Rp 5 juta. (*)