Ia pun tidak mengindahkan body shaming yang ditujukan kepadanya.
"Saya pede aja sampai pada kesimpulan bahwa sampai semua orang punya ciri khas masing-masing, Nurul Arifin cuma satu, tidak ada yang keduanya," katanya.
Nurul mengatakan di zaman digital ini beberapa kali contoh kasus body shaming terjadi dan dapat ditempuh melalui jalur hukum melalui Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Pelabelan ini lebih populer dengan maraknya medsos. Bukan hanya bully orang lain, tapi ada dampaknya terhadap diri sendiri.Contoh jadinya ingin ada perombakan di tubuh, dan ada nilai-nilai ideal yang dikontruksikan pasar," katanya.
Tak hanya itu saja, aktris ini juga pernah menceritakan kalau dirinya pernah hidup susah.
“Ibu-ibu kalau melihat saya sekarang, Nurul Arifin, mantan pemain film, artis tempo dulu. Padahal dulu saya hidup susah,” kata Nurul Arifin.
Ia menyeritakan dari awal ia menghabiskan masa kecil di Gang Sukamulya.
Nurul Arifin lahir di pada 18 Juli 1966, di Rumah Sakit Santo Yusuf, Cicadas, Bandung.
Dalam kehidupan sehari-hari, ia bercerita sering mengalami kesulitan secara ekonomi.