Namun ada juga yang tidak setuju dengan langkah pihak sekolah.
Akun @rihanaayuningtyas berujar, "Itu (ponsel) penting buat komunikasi sama keluarganya. Kalau ada apa-apa bagaimana sama muridnya. Kalau bisa sita jangan direndam begitu. Mau bikin efek jera caranya jangan begitu pak. Golek duit angel (cari duit susah)"
Sebelumnya beredar pula video yang memperlihatkan sejumlah ponsel genggam milik siswa dirusak pihak sekolah dengan menggunakan palu tersebar di media sosial sejak Sabtu (22/6/2019).
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur dan menimpa para santri yang melanggar peraturan dengan membawa ponsel ke lingkungan pondok.
Selanjutnya, melalui keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram PP.
Wali Songo Ngabar, @ngabarexcellent, disebutkan ponsel-ponsel tersebut merupakan barang sitaan yang didapat dari para santri yang tanpa izin membawa masuk ponsel.
Baca Juga: Dihargai Ratusan Juta, Mahasiswa di China Jual Sel Telur Demi Beli Ponsel
"Perusakan barang-barang terlarang yang disita pihak pesantren di depan santri untuk memberikan edukasi efek jera dan menegaskan bahwa pesantren tidak mengambil manfaat secara materiil dari barang tersebut," tulis keterangan resmi dari Humas Biro Sekretariat Pondok.
Mengingat video yang sudah terlanjur tersebar luas dan menimbulkan pro-kontra, pihak pondok mengaku siap menerima masukan yang bersifat membangun untuk tindakan yang diambil di kemudian hari. (*)