Menurut otoritas setempat, 3 jam sebelum kejadian telah dikeluarkan peringatan badai yang berlaku pada saat itu dengan kecepatan angin 80 mph.
Dikutip dari CNBC, Juru bicara DFR Jason Evans mengatakan alasan jatuhnya crane tidak diketahui, tetapi ada kemungkinan kuat terjadi karena badai angin yang berkecepatan tinggi.
Sementara itu dikutip dari CNN, seorang pakar keselamatan crane mengatakan jika kecelakaan tragis saat badai ini harusnya tidak terjadi.
"Alasan saya mengatakan bahwa tidak ada orang di tempat dan terjadi pada akhir pekan. Mengapa tidak ada yang memeriksa cuaca untuk akhir pekan dan memprediksi dampak badai angin?" ujar Thomas Barth.
Hembusan angin tertinggi yang dilaporkan pada hari Minggu saat itu di Bandara Dallas Love Field adalah 71 mph.
Menurut Thomas Barth, dengan kecepatan angin seperti itu crane harus mampu menahan angin hampir dua kali lebih kuat.
"Angin kencang meniupnya ke belakang dan crane ini mampu menahan angin hingga 140 mph," katanya.
Baca Juga: Video Aksi Nyata Nenek 70 Tahun untuk Selamatkan Bumi, Patut Ditiru!
"Apakah itu crane dipasang dengan benar? Pertanyaan ini adalah hal yang harus keluar dalam penyelidikan mengapa itu terjadi. Crane ini seharusnya tidak roboh," ujarnya.
Perusahaan derek dan crane, Bigge Crane and Rigging Co., mengatakan mereka juga mencari jawaban dan bekerja sama dengan penyelidik.