WIKEN.ID - Banyak manfaat saat melakukan hobi berlari sehat.
Orang yang tak sering melakukan olah raga fisik seperti berlari sehat rentan terhadap penyakit jantung koroner.
Sebaliknya, olahraga berarti jantung yang lebih sehat sebab mengurangi beberapa risiko kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi.
Dengan menjadikan fisik aktif, mental Anda menjadi kuat dan menjadi bantalan untuk menghadapi stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
Hobimelalkukan olahraga teratur seperti berlari sehat membuat kamu awet muda, aktif, dan mengurangi ketergantungan dengan orang lain.
Olahraga secara teratur seperti berlari sehat dapat membantu kamu mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal.
Saat melakukan berlari sehat akan membantu menguatkan tulang dan otot. , sangat bagus dalam mempertahankan massa tulang dan melindungi tubuh dari kerapuhan tulang.
Hobi berlari sehat termasuk dalam kategori olahraga kardiovaskular yang sempurna.
Di mana ketika malakukan olahraga berlari sehat, seseorang dapat membakar banyak lemak, paru-paru dipaksa menghirup banyak oksigen, otot-otot jantung terlatih, termasuk bisa meredakan stres yang dialami.
Kamu sering disarankan berolahraga, terutama berlari sehat untuk mengikis lemak di perut kamu.
Hobi Berlari sehat merupakan salah satu olahraga yang mudah dilakukan dan murah meriah karena tidak membutuhkan peralatan apapun selain sepatu olahraga.
Hobi berlari sehat dapat dilakukan di mana saja.
Bahkan hobi berlari sehat merupakan salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk mencegah obesitas atau kelebihan berat badan.
Olahraga berlari sehat efektif dalam membakar lemak sekaligus melatih jantung.
Karenanya, banyak orang memilih olahraga berlari sehat untuk membantu menurunkan berat badan.
berolahraga, seperti berlari pagi memang ebiasaan yang baik untuk tubuh.
Lalu berapa durasi dan frekuensi melakukan berlari sehat?
Dikutip dari American College of Sports Medicine (ACSM) manusia yang hobi berlari sebaiknya melakukan aktivitas berlari sehat sebaiknya 3-5 kali dalam seminggu, dengan total waktu 150 menit.
Lalu apa penyebabnya? Dikutip dari kompas.com, menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, Sp.KO menyebutkan bahwa dalam kondisi pandemi seperti ini, orang tidak boleh berada dalam kondisi terlalu lelah.
“Tubuh perlu waktu untuk melakukan recovery. Memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat olahraga,” tutur Michael yang dikutip dari Kompas.com. Olahraga menyebabkan kerusakan sel yang ditandai dengan kaku atau nyeri pada bagian yang mengalami latihan fisik. Biasanya rasa kaku atau nyeri ini muncul satu hari setelah olahraga. “Biasanya tubuh kita kaku kalau bangun pagi, itu sel yang rusak. Itu adalah asam laktat yang belum tereliminasi. Kita butuh waktu dulu untuk tubuh beristirahat,” papar Michael.Dengan total duras olahraga berlari sekitar 150 meni.
Orang yang hoibi berlari bisa melakukannya 3 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 50 menit atau 5 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 30 menit.
“Bagaimana kalau kita olahraga 2 kali saja dalam seminggu, masing-masing 75 menit? Jika begitu, metabolisme tubuh tidak akan terjaga pada hari-hari yang tidak olahraga. Idealnya, kita berolahraga dengan mengistirahatkan tubuh selama 1 ha,” tutur dokter Michael Triangto,Sp.KO . (*)
Baca Juga: Begini Penjelasan Mengenai Rutin Olahraga Lari Baik untuk Tulang Belakang