Nyaris Selalu Dianggap Sepele! Buat Para Pesepeda Harus Berhati-hati saat Cedera Jari Tangan, Kenali Penyebabnya

Jumat, 08 April 2022 | 03:02
iStockphoto

Hati-hati buat para pesepeda terhadap cedera jari tangan

WIKEN.ID - Olahraga sepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan juga membuat pikiran menjadi fresh.

Maka dari itu banyak orang yang menggandrungi olahraga sepeda, dari segala kalangan usia.

Perlu diingat, kamu harus memperhatikan posisi tubuh kamu saat bersepeda, termasuk posisi tangan kita agar tidak terkena cyclist's palsy.

“Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung. Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy,” kata Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery, dr. Oryza Satria, Sp.OT (K), yang dikutip oleh Nova.grid.id.

Oryza menjelaskan, apabila saat dan setelah bersepeda dirasa jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar.

“Kondisi itu disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy,” jelas dokter yang kini berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya ini.

Biasanya cyclist's palsy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome).

Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan.

Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.

“Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah Anda bersepeda. Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari Anda,” ujarnya.

Dampak yang dirasakan yaitu kehilangan kekuatan genggaman atau genggaman menjadi lemah.

Gejala seperti ini akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya.

Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang 1 – 2 hari setelah bersepeda.

Sementara gejala motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes.

Serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari, hingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas.

Penyebab cyclist’s palsy

Penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda bermacam-macam. Berikut beberapa di antaranya:

Tekanan yang terlalu besar atau lama pada tangan, mengakibatkan tekanan pada saraf ulnaris atau terhambatnya aliran darah ke saraf tersebut.

Posisi pergelangan tangan yang ekstensi (ketika pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar ke arah jam 12 bukan ke dalam yang seperti menggenggam), sehingga mengakibatkan regangan pada saraf.

Penggunaan sarung tangan, atau bantalan yang tipis atau sudah rusak/aus.

Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis yang menyebabkan timbulnya getaran berlebih pada tangan.

Posisi duduk yang terlalu tinggi atau stang (handlebar) yang terlalu rendah sehingga beban tubuh banyak ditopang oleh tangan.

(*)

Baca Juga: Lebih Ringan 2 Kilogram dari Tipe Sebelumnya, Brompton Segera Rilis Sepeda Lipat Model P Line pada April 2022 Mendatang

Baca Juga: Tips Memilih Membeli Sepeda Sesuai dengan Kebutuhan

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat Urban Indonesia, Brompton Hadir Lebih Dekat dengan Komunitas Brompton Owners Group Indonesia

Tag

Editor : Amel

Sumber nova.grid.id