WIKEN.ID - Beberapa orang memilih waktu akhir pekan untuk berolahraga karena momen yang tepat untuk memulainya. Terutama bagi penderita diabetes.
Salah satu jenis olahraga yang mudah dan bisa dilakukan kapan saja yaitu lari. Manfaat lari pagi pun sangat bagus untuk penderita diabetes.
Perlu kamu ketahui bahwa bagi pengidap diabetes tipe 2, berlari dapat meningkatkan kesehatan serta membantu menurunkan berat badan.
Tubuh penderita diabetes tipe 2 tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Melansir Hello Sehat yang dikutip oleh Kompas.com, insulin merupakan hormon alami yang diproduksi pankreas.
Tugasnya mengendalikan gula darah, metabolisme, lemak, dan protein.
Hormon yang bertugas memberikan sinyal tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi ini bekerja saat kita mendapat asupan makanan.
Jika fungsi insulin terganggu maka kadar gula tubuh akan melonjak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau turun terlalu rendah (hipoglikemia).
Resistensi insulin merupakan kondisi saat tubuh bisa menghasilkan atau menggunakan insulin.
Maka dari itu, resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2 dapat dilawan dengan olahraga lari.
Dengan melakukan aktivitas olah fisik ini sangat efektif membantu peningkatan sesitivitas insulin.
"Meningkatkan aktivitas fisik seperti berlari sangat bagus untuk pasien dengan diabetes tipe 2 karena dapat membantu mengurangi kebutuhan untuk perawatan insulin di masa depan," kata ahli endokrin Dr. Paul Gulley, melansir Rockay yang dikutip oleh Kompas.com.
Sebelum kalian melakukan olahraga lari, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan terutama untuk penderita diabetes.
Melansir dari Kompas.com, berikut ini tips agar lari tetap aman untuk pengidap diabetes.
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum melakukan program olahraga apa pun, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.Hal ini sangat penting, terlebih saat kamu tidak terbiasa berolahraga secara teratur.
Dokter akan memberi rekomendasi cara terbaik mengelola kadar gula darah dan gejala lain saat kita berolahraga.
Dokter juga dapat memberi kita tips cara memulai olahraga dengan aman dan membangun rutinitas tersebut agar bertahan lama.
Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan pelatih terbaik untuk membantu memulai program olahraga.
2. Berjalan terlebih dahulu
Tak usah membebani diri dengan target lari terlalu berat.Lakukan secara perlahan dengan mulai berjalan kaki 30 menit selama beberapa kali dalam seminggu.
Setelah itu, tingkatkan dengan melakukan jogging singkat selama 30 menit.
Seiring berjalannya waktu, kamu dapat meningkatkan kecepatan dan jarak berlari kita.
3. Periksa gula darah
Pastikan untuk memeriksa kadar gula darah sebelum lari.Berikut pedoman menentukan apakah kamu aman atau tidak berolahraga:
- Kurang dari 100 mg / dL: gula darah terlalu rendah
- 100-250 mg / dL: gula darah aman
- 250 mg / dL atau lebih tinggi: gula darah terlalu tinggi
Kita bisa mengonsumsi buah, jus, atau tablet glukosa khusus untuk pelari.
Pastikan untuk memeriksa gula darah setelah melakukan lari.
Jika gula darah lebih rendah dari 100 mg / dL, makanlah sedikit untuk membantu menaikkan kadar gula darah.
4. Pilih alas kaki yang tepat
Pemilihan alas kaki yang akan dipakai juga perlu perhatian khusus.Pasien diabetes sangat rentan terhadap luka, terutama di bagian kaki.
Pastikan kamu sudah memilih alas kaki paling nyaman dan aman untuk digunakan.
Pemilihan alas kaki yang tepat dapat meminimalkan risiko terjadinya luka yang sulit disembuhkan.
5. Bawa camilan
Penderita diabetes disarankan membawa camilan untuk menaikkan kadar gula darah dengan cepat.Camilan ini untuk mengantisipasi ketika gula darah turun sampai ambang batas normal, termasuk saat berolahraga.
Pembakaran kalori yang besar saat berlari dapat mengakibatkan seseorang rentan terhadap ancaman hipoglikemia alias turunnya kadar gula darah.
(*)
Baca Juga: Pesepeda Wajib Tahu, Begini Cara Atasi Sakit Lutut Saat Olahraga Bersepeda Agar Tak Terjadi Cedera!