Hari Kesehatan Mental Sedunia, Inilah Cara Konsultasi ke Psikolog Menggunakan BPJS

Senin, 10 Oktober 2022 | 14:36
iStockphoto

Layanan konsultasi psikologi untuk korban dan keluarga terdampak tragedi Kanjuruhan.

WIKEN.ID-10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day.

Mengutip laman WHO via Tribunnews.com, tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2022 adalah "Menjadikan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan untuk Semua Prioritas Global".

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan untuk memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan mental.

Jika kamu memiliki masalah yang dipendam dan berpengaruh pada kesehatan mentalmu, kamu bisa pergi untuk mendapatkan pertolongan di puskesmas.

Selain pelayanan kesehatan fisik, peserta BPJS Kesehatan juga bisa mendapatkan pengobatan untuk gangguan kesehatan mental.

Bagi pemegang kartu BPJS Kesehatan, pelayanan tersebut bisa diakses secara gratis.

Termasuk layanan konsultasi ke psikiater.

Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Inilah 3 Cara Menerapkan Self Love Demi Jaga Keadaan Mental

  1. Datangi faskes pertama
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) pertama.

Faskes bisa berupa dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah sakit.

Kemudian, kamu perlu mencari informasi apakah pada faskes pertama itu terdapat poli jiwa atau layanan psikolog atau tidak karena tidak semua puskesmas memiliki fasilitas poli jiwa.

Yang perlu kamu siapkan adalah fotokopi KTP, fotokopi kartu JKN-KIS/BPJS dan fotokopi kartu keluarga.

  1. Jika pasien bisa ditangani, maka prosedur hanya selesai di Fasker Tingkat 1 atau berkonsultasi ke psikolog saja.
Namun jika perlu pemeriksaan lanjutan dan resep obat, makan pasien akan dirujuk ke rumah sakit.

  1. Setelah mendapatkan rujukan, datang ke rumah sakit dan daftarkan diri di loket.
  2. Usai dari loket, pergi ke Poli Jiwa.
  3. Di poli jiwa, petugas akan menanyakan sejumlah pertanyaan general seperti apa yang dirasakan, alasan datang, dan kondisi pasien. Ini adalah bentuk asesmen awal sebelum bertemu dokter spesialis kejiwaan/psikiater karena itu jawablah sejujurnya.
  4. Setelah sesi tanya jawab dengan petugas, barulah pasien bisa mengikuti sesi konseling dengan psikiater atau psikolog. Jawab semua pertanyaan psikiater atau psikolog dengan jujur meskipun supaya psikolog/psikiater bisa memberikan diagnosis yang akurat.
  5. Jika pasien mendapat resep obat, tebus obat di apotek rumah sakit tersebut.
Jika dalam keadaan gawat, pasien bisa langsung ke rumah sakit khusus jiwa tanpa harus melalui Faskes 1.(*)

Baca Juga: Olahraga Bersepeda di Malam Hari Asyik Dilakukan, Namun Apakah Aman Bagi Kesehatan? Simak Penjelasannya

Tag

Editor : Agnes