WIKEN.ID -Manfaat lari pagi adalah bisa menjaga tubuh tetap sehat selama pandemi.
Lari pagi bisa dilakukan di sekitar rumah.
Manfaat lari pagi dapat memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, olahraga lari ini murah dan mudah dilakukan dimana saja.
Pemanasan sebelumlari pagi merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan.
Dilansir dari Runners World, jogging atau berlari adalah bentuk olahraga paling sederhana untuk memperkuat tulang dan otot, menjaga berat badan, memperkuat jantung, dan meningkatkan stamina.
Kegiatan jogging bisa bisa dilakukan secara rutin selama 15 sampai 30 menit pada pagi atau sore hari.
Jogging selama 15 menit berguna untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Berikut lima manfaat melakukan olahraga berlari atau jogging selama 15 menit secara rutin.
1. Meningkatkan kekuatan tulang
Jogging yang dilakukan secara rutin bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang.
Jogging juga bisa meningkatkan ketebalan tulang dan menangkal masalah seperti osteoporosis, osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
2. Mengembangkan otot
Kegiatan jogging bagus untuk proses pengembangan otot tubuh yaitu otot bagian paha belakang, betis, otot gluteal dan lain sebagainya.
3. Menurunkan dan menjaga berat badan ideal
Aktivitas jogging yang tidak memberikan banyak tekanan pada tubuh bisa membantu proses awal penurunan berat badan.
Meski lebih sedikit memberikan tekanan pada tubuh, olahraga ini melibatkan begitu banyak otot secara bersamaan sehingga membakar lebih banyak kalori.
4. Menyehatkan jantung
Jogging merupakan bentuk latihan kardiovaskular yang sangat baik untuk membantu menjaga kesehatan jantung.
Olahraga jogging yang dilakukan secara rutin akan membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar sehingga menjaga tekanan darah.
5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Jogging adalah kegiatan olahraga yang mudah dan murah, tapi memiliki manfaat yang besar salah satunya adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Menurut penelitian jurnal Frontiers in Immunology, kegiatan olahraga seperti jogging membantu memperkuat respons tubuh terhadap penyakit. (*)